Studi Kesenjangan Pembelajaran 1 – Tak Sekedar Huruf dan Angka: Pengaruh Pandemi COVID-19 pada Kemampuan Literasi dan Numerasi Dasar Siswa di Indonesia

Studi ini hendak menjelaskan tingkat pencapaian literasi dan numerasi yang mengacu pada kerangka kecakapan global dan kurikulum serta standar penilaian Indonesia. Hasil pengukuran terhadap kemampuan siswa kemudian dibandingkan dengan deskriptor keterampilan menurut Global Proficiency Framework (GPF) Minimum Proficiency Levels (MPLs).

Studi Kesenjangan Pembelajaran 2 – Mereformasi Kurikulum Indonesia: Bagaimana Kurikulum Merdeka Mengatasi Learning Loss dan Meningkatkan Hasil Belajar dalam Literasi dan Numerasi

Laporan ini mencakup studi kasus kehilangan pembelajaran di sekolah mitra INOVASI, menambah dasar bukti mengapa reformasi kurikulum ini diperlukan. Studi yang dilakukan oleh Pusat Kebijakan dan Standar Pendidikan (PSKP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud) dan INOVASI (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia) menyoroti perlunya kerangka kurikulum yang dengan jelas menetapkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan utama yang perlu dipelajari siswa saat mereka selaras dengan kemajuan mereka di sekolah, khususnya dalam literasi dan numerasi di kelas awal.

Studi Kesenjangan Pembelajaran 3 – Kesenjangan yang Semakin Melebar: Dampak Pandemi COVID-19 pada Siswa dari Kelompok yang Paling Rentan di Indonesia

Seri ke-3 ini bertujuan untuk menyelami data studi kesenjangan pembelajaran dan kehilangan pembelajaran (learning loss) secara lebih mendalam pada aspek gender, disabilitas, dan inklusi sosial. Laporan ini menelaah interseksionalitas dari berbagai identitas siswa (gender, disabilitas, dan status sosial ekonomi) guna mengukur sejauh mana pengaruh faktor identitas, keluarga dan latar belakang, serta dukungan sekolah.

Studi Kesenjangan Pembelajaran 4: Bangkit Lebih Kuat: Pemulihan Pembelajaran Pasca Pandemi COVID-19 Studi Kasus INOVASI

Studi terbaru INOVASI dilakukan untuk melihat gambaran kemampuan siswa dua tahun setelah pandemi COVID-19. Sama seperti studi sebelumnya, kualitas pembelajaran diukur melalui dua indikator utama, yaitu learning loss (selanjutnya disebut sebagai kehilangan hasil pembelajaran) dan learning gap (selanjutnya disebut sebagai kesenjangan pembelajaran).

Infografik: Bangkit Lebih Kuat: Pemulihan Pembelajaran Paska Pandemi

Setelah dua tahun belajar di masa pandemi, bagaimana kondisi hasil belajar siswa terutama dalam hal literasi dan numerasi? Apa yang bisa dilakukan baik oleh pemerintah maupun sekolah untuk mendorong pemulihan pembelajaran siswa?

Temukan jawabannya pada infografik berikut melalui tautan di bawah ini.