Insight dari INOVASI merupakan cerminan atas pencapaian dan pembelajaran dari delapan tahun kemitraan antara Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia melalui program INOVASI, yang digambarkan berdasarkan eksplorasi terhadap perjalanan Indonesia dalam reformasi pendidikan.

Jilid 1: Dua Puluh Tahun Perjalanan Reformasi Pendidikan Indonesia

Indonesia telah mencapai kemajuan yang signifikan dalam reformasi pendidikan. Pengeluaran pemerintah untuk pendidikan telah meningkat secara signifikan, akses ke sekolah telah diperluas, dan reformasi pendidikan telah membekali anak-anak Indonesia dengan keterampilan dasar. Namun, hasil belajar mereka belum mengalami peningkatan yang signifikan. Laporan ini menyimpulkan bahwa reformasi yang dilakukan Indonesia saat ini, termasuk kurikulum dan sistem asesmen nasional yang baru, berpotensi meningkatkan hasil belajar seluruh anak Indonesia.

Perubahan nyata membutuhkan waktu

Dalam laporan tersebut, INOVASI menyarankan agar pemerintah dan masyarakat luas mengalokasikan waktu yang cukup dalam mengimplementasikan reformasi pendidikan. Meskipun perubahan kurikulum pada sistem pendidikan yang telah mapan idealnya memerlukan waktu selama enam hingga sepuluh tahun, Indonesia telah memperkenalkan empat kurikulum baru dalam dua puluh tahun terakhir. Bukti dari penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan perbaikan berkelanjutan secara bertahap terhadap kurikulum dan asesmen, berdasarkan bukti dari implementasi, akan jauh lebih efektif.

Mengubah arah pendidikan

Reformasi pendidikan telah berhasil mengubah arah pendidikan Indonesia yang semula berfokus pada perluasan akses menjadi peningkatan kualitas, mengubah paradigma pendidikan dari yang awalnya berpusat pada guru menjadi berpusat pada peserta didik, dari pasif menjadi proaktif, dan dari pengambilan keputusan berbasis kepatuhan menjadi pengambilan keputusan berbasis pemberdayaan.

Insight dari INOVASI ini menjelaskan kemajuan reformasi pendidikan selama dua dekade terakhir dalam empat aspek kunci manajemen pendidikan: peningkatan kualifikasi dan manajemen tenaga kependidikan; penjaminan mutu sekolah; kurikulum; dan asesmen nasional terkait pembelajaran. Reformasi pendidikan ini telah menghasilkan program Merdeka Belajar, yaitu agenda reformasi komprehensif dan terpadu saat ini yang dibangun berdasarkan 20 tahun reformasi dan berakar pada filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara.

Kurikulum baru, yaitu Kurikulum Merdeka, telah diluncurkan pada tahun 2022 dan dirancang sebagai sarana untuk mengatasi learning loss akibat pandemi COVID-19 dalam jangka menengah dan meningkatkan hasil pendidikan dalam jangka panjang. Kurikulum ini dirancang untuk memfasilitasi proses pembelajaran, menyediakan sumber daya bagi guru yang kurang terampil, sekaligus memungkinkan guru yang kompeten untuk membuat keputusan mengenai cara terbaik dalam merancang dan melaksanakan kurikulum di tingkat sekolah.

(Publikasi hanya tersedia dalam Bahasa Inggris)

 

Jilid 2: INOVASI dan Reformasi Pendidikan Indonesia

Jild kedua memaparkan upaya-upaya yang dapat meningkatkan pembelajaran peserta didik, menganalisis pendekatan pengembangan yang berkontribusi terhadap pengembangan kebijakan, serta menyimpulkan bahwa dukungan pengembangan dapat menjadi sangat efektif apabila diterapkan dalam sistem yang tepat dan disesuaikan dengan konteks yang senantiasa berkembang.

Menerapkan Pendekatan yang Berbeda di Sektor Pengembangan Pendidikan

INOVASI berkontribusi terhadap peningkatan, penerapan, dan implementasi kebijakan, baik di tingkat nasional maupun di sejumlah kabupaten mitra di beberapa provinsi, seperti Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Jawa Timur. Pada tahun 2016, Fase I dimulai dengan fokus terhadap kegiatan yang dilaksanakan di tingkat daerah. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi upaya yang dapat diterapkan di sekolah dan kabupaten dalam rangka meningkatkan hasil belajar seluruh peserta didik. INOVASI mengadopsi pendekatan pengembangan yang bersifat fleksibel, menyatukan para pemangku kepentingan untuk mengidentifikasi masalah, melakukan uji coba solusi yang disesuaikan dengan konteks lokal, serta mengimbaskan strategi yang telah teruji.

Sebanyak 74 program rintisan yang disesuaikan dengan konteks lokal di sejumlah sekolah dan kabupaten dari Fase I memberikan bukti dasar mengenai keterampilan literasi dan numerasi peserta didik serta mengidentifikasi strategi yang dapat meningkatkan pembelajaran. Hal ini melibatkan penyediaan bahan bacaan yang sesuai, bantuan nyata untuk meningkatkan pembelajaran numerasi, pengenalan asesmen diagnostik, program remedial membaca, dan ‘Reading Camp’ untuk pembelajaran literasi yang terdiferensiasi. Di samping itu, setiap rancangan, implementasi, serta evaluasi seluruh kegiatan dan program senantiasa mempertimbangkan kesetaraan gender, inklusi sosial, dan perlindungan anak.

Hasil rintisan dan penelitian disosialisasikan kepada para pemangku kepentingan pemerintah melalui berbagai acara di tingkat nasional dan provinsi, di mana bukti dari rintisan tersebut menjadi katalisator reformasi di tingkat kabupaten, sekolah, dan ruang kelas. Sementara dinas pendidikan kabupaten memanfaatkan data tersebut untuk mengidentifikasi dan mengatasi kekurangan dalam pengajaran keterampilan dasar, INOVASI berupaya untuk menyebarkan temuan tersebut ke tingkat nasional.

Implementasi dan perubahan konteks

INOVASI Fase II dimulai pada pertengahan tahun 2020, di tengah pandemi COVID-19. Pemerintah pusat meminta dukungan INOVASI terkait opsi alternatif pelaksanaan pendidikan di sekolah dan untuk mengatasi learning loss. Menanggapi permintaan tersebut, INOVASI bersedia mendukung kabupaten mitra untuk mempertahankan pembelajaran selama pandemi, yang dilakukan dengan membekali para guru dengan keterampilan penting sebagaimana dimandatkan oleh Kurikulum Darurat yang baru, mengidentifikasi pembelajaran yang dinilai kurang, sekaligus menyusun strategi untuk mengatasi kesenjangan tersebut ketika sekolah dibuka kembali.

INOVASI juga mendukung pemerintah untuk meluncurkan agenda reformasi pendidikan dasar yang komprehensif, menjalin kerja sama yang erat dengan para pembuat kebijakan, memberikan umpan balik secara konstan sekaligus exposure bagi tim nasional untuk dapat memfasilitasi perubahan secara efektif di tingkat kabupaten, serta memberikan dukungan komprehensif bagi guru melalui produksi sumber daya yang mudah diakses.

Sepanjang program ini, INOVASI membuktikan perannya sebagai mitra penting pemerintah di tingkat nasional dan daerah dan memastikan keberlanjutan program dalam jangka panjang dengan berkolaborasi dengan lebih dari 1.000 mitra pada akhir Fase II. Program ini juga mempercepat peningkatan hasil belajar peserta didik secara berkelanjutan, terutama yang berkaitan dengan keterampilan dasar literasi, numerasi, dan pendidikan karakter.

(Publikasi hanya tersedia dalam Bahasa Inggris)