Program (2016-2023)INOVASI adalah kemitraan antara pemerintah Australia dan Indonesia, yang meliputi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), serta mitra-mitra di tingkat daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, dan Jawa Timur. Program ini berupaya mengidentifikasi dan mendukung perubahan dalam hal praktik pembelajaran, sistem, dan kebijakan pendidikan yang secara nyata mampu mempercepat peningkatan hasil belajar siswa di bidang literasi, numerasi dan keterampilan abad-21. INOVASI dikelola oleh Palladium. Program ini juga bekerja erat dengan mitra-mitra non-pemerintah, termasuk organisasi
masyarakat sipil, sektor swasta dan program atau mitra pembangunan lainnya.

Program INOVASI diimplementasikan di beberapa daerah di Indonesia yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, dan Jawa Timur.

Latar Belakang

Anak bertiga berdiksusi

Indonesia telah membuat banyak kemajuan yang luar biasa dalam hal akses ke pendidikan dasar. Meski kini ada lebih banyak anak yang bersekolah – dengan pengeluaran pemerintah yang meningkat dua kali lipat dalam 15 tahun terakhir, hal ini ternyata belum menuangkan hasil belajar siswa yang lebih baik. Berbagai tes yang menguji pengetahuan dan keterampilan siswa dalam hal kemampuan literasi dan numerasi dasar menunjukkan bahwa kinerja siswa Indonesia masih belum mampu menandingi rekan-rekan mereka dari negara lain.

Presiden Joko Widodo telah mengidentifikasi ‘pembangunan sumber daya manusia’ sebagai prioritas utama untuk periode kedua kepemimpinannya, termasuk penekanan lebih kuat lagi pada peningkatan modal manusia, pentingnya soft skill, pembangunan karakter bangsa dan toleransi keagamaan. INOVASI akan memberikan dukungan pada bidang-bidang tersebut di dalam pendidikan dasar. Hasil pembelajaran siswa yang membaik dalam pendidikan dasar akan memberikan fondasi bagi angkatan kerja Indonesia yang lebih terampil yang akan menjadi penggerak ekonomi dan stabilitas.

Pandemi COVID-19

Pandemi COVID-19 saat ini menciptakan berbagai tantanganjangka pendek dan jangka panjang di sektor pendidikan Indonesia. Seiring dampak kesehatan pada anak-anak dan keluarga mereka, sebagian besar melakukan pembelajaran tatap muka dan daring secara bergantian. Walau pembelajaran daring sudah tersedia, ada berbagai kendala besar dalam memastikan cara ini memberikan hasil pembelajaran yang baik bagi semua siswa, termasuk mereka yang tinggal di wilayah terpencil yang sering tidak memiliki akses kepada materi-materi tersebut. Hal ini menimbulkan ketertinggalan belajar atau yang biasa disebut learning loss. Berkoordinasi dengan mitra pembangunan lainnya, Program INOVASI akan membantu Pemerintah Indonesia dalam pemulihan belajar, contohnya, dengan menyediakan saran teknis kepada mitra-mitra di tingkat nasional dan sub-nasional dan, kemungkinan, mengembangkan modul pembelajaran digital atau berbasis rumah.

Pendekatan & Kegiatan

Membacakan Cerita

Pendekatan yang Khas: Solusi Lokal Untuk Tantangan Pembelajaran di Daerah

INOVASI menggunakan pendekatan khas dalam mengembangkan berbagai program rintisannya dan dalam menemukan cara-cara yang terbukti berhasil (maupun tidak berhasil) meningkatkan hasil belajar literasi dan numerasi siswa. Pendekatan ini mengadopsi metode Problem Driven Iterative Adaptation (PDIA) dari Harvard University, sehingga INOVASI pun bekerja dan memetik pelajaran secara langsung bersama mitra-mitranya di daerah dalam mengeksplorasi dan mengidentifikasi tantangan pembelajaran di daerah, dan kemudian merancang bersama solusi yang relevan secara kontekstual.

Dengan menggunakan pendekatan seperti ini, INOVASI meyakini bahwa program rintisan yang dilakukan mampu meraih keberhasilan karena telah dirancang bersama dengan pemangku kepentingan yang memang akan terus memanfaatkannya.