Nusa Tenggara Timur

Di Provinsi Nusa Tenggara Timur, implementasi program dilakukan di keempat kabupaten yang ada di Pulau Sumba yaitu Sumba Barat Daya, Sumba Barat, Sumba Tengah, dan Sumba Timur. Pencanangan program INOVASI di Provinsi NTT dilaksanakan pada 2 November 2017 melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding-MoU) antara Pemerintah Provinsi NTT - yaitu Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, dengan Kemendikbud - yang diwakili oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang), Ir. Totok Suprayitno, Ph.D.

Lokasi
Literasi, Buku & Transisi Bahasa
Numerasi
Disabilitas & Inklusi
Peningkatan Kualitas Guru
Pendidikan Karakter
Dukungan Kebijakan & Lintas Sektor
Gender
Kurikulum & Asesmen

Selama Fase I, INOVASI mengimplementasikan 10 program berbeda sesuai konteks masing-masing kabupaten mitra. Kesepuluh program tersebut adalah Guru BAIK (Belajar Aspiratif, Inklusif, dan Kontekstual), Literasi Kelas Awal 1, Literasi Kelas Awal 2, Numerasi Kelas Awal, Kepemimpinan Pembelajaran, Pembelajaran Kelas Rangkap, Membaca Berimbang, Perpustakaan Ramah Anak, PMBBI (Pembelajaran Multi Bahasa Berbasis Bahasa Ibu), dan Pendidikan Inklusif. Empat program terakhir dilaksanakan di bawah kemitraan dengan organisasi seperti Yayasan Sulinama Yayasan Suluh Insan Lestari, Yayasan Anak Literasi Indonesia, Perkumpulan CIS Timor, dan Yayasan Taman Bacaan Pelangi.

Melalui kesepuluh program ini, INOVASI menjangkau 129 SD/MI, melatih 1.037 guru kelas awal melalui 140 fasilitator daerah terlatih, menyediakan 71.948 buku cerita anak yang disalurkan melalui 179 pojok baca maupun di perpustakaan yang memberi dampak pada 21.197 siswa kelas awal. INOVASI juga melatih 22 kepala sekolah dan bekontribusi pada lahirnya 5 desa inklusi. Melalui program-program ini, Peserta didik yang menguasai literasi dasar meningkat 1,5 kali lipat (150%) dari studi awal. Siswa yang lancar membaca dapat membaca dengan ketepatan 93%. Hal ini karena lebih dari 90% guru telah menguasai pengajaran literasi dasar yang didukung dengan 92% SD mitra telah memiliki kebijakan yang mendukung program literasi. Selain itu, 100% kepala SD di Sumba Barat telah melakukan supervisi akademik. Di level kebijakan, INOVASI juga mendorong dan berkontribusi pada lahirnya kebijakan-kebijakan yang mendukung peningkatan kualitas pendidikan seperti peraturan bupati tentang pelaksanaan gerakan literasi & instruksi bupati tentang pemetaan & perbaikan kemampuan literasi dasar siswa kelas awal di Sumba Barat, penyelarasan perencanaan penganggaran kabupaten (RPJMD) dan perencanaan penganggaran perangkat daerah (Renstra) di Sumba Tengah, dan integrasi Desain Besar serta Peta Jalan Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, ke dalam RPJMD dan Renstra dinas pendidikan di Sumba Barat, Sumba Timur, dan Nagekeo (Revisi RPJMD). Pemerintah daerah juga telah menyebarluaskan program-program INOVASI dengan penggunaan APBD sejak 2018 dan menjangkau 244 SD/MI, 1.655 guru kelas awal dan berdampak pada 29.760 siswa kelas awal. Di Fase II, INOVASI mendukung upaya Kemendikbudristek untuk mendukung upaya pemulihan pembelajaran selama masa pandemi Covid-19 dengan menerapkan Kurikulum Khusus di sejumlah sekolah di empat kabupaten di Sumba dan manajemen pembelajaran selama masa pandemi Covid-19 di Kabupaten Nagekeo di Flores. INOVASI juga melanjutkan Program Pembelajaran Multibahasa Berbasis Bahasa Ibu di Kabupaten Sumba Timur dan Kabupaten Nagekeo serta membangun kemitraan baru dengan Sekolah Abdi Kasih Bangsa untuk penerapan Pendidikan Karakter di Sumba Barat. Secara total, program-program di Fase II ini menjangkau 65 SD/MI, 10 PAUD dengan melatih 69 fasilitator daerah, 322 guru, dan berdampak pada 4.628 siswa. Di saat yang bersamaan, Pemerintah Kabupaten Nagekeo mengadopsi program Literasi Kelas Awal dan diskalakan ke semua SD/MI (76) dengan dukungan 50 fasilitator daerah dan 228 guru kelas awal melalui 14 forum KKG. Penskalaan program ini berdampak pada 3.345 siswa kelas awal.

Publikasi

Studi Kesiapan Pembelajaran pada Masa Pandemi COVID-19: Studi Kasus di 10 Kabupaten

Pandemi COVID-19 telah menyebabkan disrupsi pada dunia pendidikan di hampir seluruh dunia, tak terke...

Studi Kualitatif Perkawinan Anak Selama Pandemi COVID-19 di Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur

Pemerintah telah mengambil langkah penting untuk mengurangi angka perkawinan anak, tetapi pandemi di...

Big Book Kreasi Guru-Guru dari Provinsi Nusa Tenggara Timur

Salah satu modul dalam Program Literasi Kelas Awal yang dilaksanakan sepanjang Fase I Program INOVAS...

Cerita & Berita Terkait

Dinas Pendidikan SBD Kenalkan Modul Kompilasi ke Sekolah

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P&K), Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) memperkenalkan modul kompila...

Selengkapnya

BPMP NTT Gelar Refleksi Merdeka Belajar untuk 22 Kabupaten/Kota

Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) NTT menggelar Workshop Refleksi Program Merdeka Belajar di K...

Selengkapnya