Di Kalimantara Utara (Kaltara) program INOVASI diluncurkan secara resmi pada 12 Desember 20171 di Kemendikbud, Jakarta. Program ini diimplementasikan di dua kabupaten yaitu Bulungan dan Malinau. Keberhasilan pilot literasi kelas awal menarik perhatian Kabupaten Tana Tidung untuk mengembangkan program yang sama. Pada akhir 2019, Tana Tidung dengan pembiayaan mandiri mereplikasi program pilot literasi kelas awal. Pada Fase I, upaya meningkatkan keterampilan literasi kelas awal, INOVASI menggunakan pendekatan khas yang disebut Problem Driven Iterative Adaptations (PDIA). Pendekatan ini dirancang untuk menggali masalah pendidikan, mendapatkan solusi lokal dan mengujicobakannya sampai berhasil. Di Kaltara pendekatan ini diterapkan untuk: Meningatkan kualitas pembelajaran, memperkuat budaya baca, serta pelayanan khusus bagi anak yang lamban membaca. Dalam pelaksanaan ketiga pendekatan tersebut, pemerintah kabupaten tidak hanya menerapkan di sekolah tapi juga melakukan kerjasama dengan masyarakat.
Di Kalimantan Utara, hasil pengukuran akhir pilot literasi kelas awal menunjukkan peningkatan kemampuan literasi dasar pada anak kelas awal, dari hanya sebesar 60 persen pada 2017 meningkat menjadi 87 persen di 2019. Tes literasi dasar berupa tes mengenal huruf, suku kata, dan kata kepada 144 siswa kelas dua SD pada 2017 yang dilanjutkan pada 2019 kepada siswa yang sama saat duduk di kelas 4 SD.
Provinsi ini juga berhasil mengembangkan kapasitas 208 fasilitator daerah (179 orang di Bulungan dan 29 orang di Malinau) untuk mengimplementasikan penguatan kapasitas guru melalui Kelompok Kerja Guru (KKG) untuk topik literasi kelas awal melibatkan. Fasilitator berasal dari unsur pengawas, kepala sekolah dan guru terbaik dari masing-masing sekolah dan gugus.
Ada sekitar 648 guru, 224 kepala sekolah dan pengawas, dan bermitra dengan 216 sekolah, dan berdampak pada penguatan kegiatan belajar 12,246 peserta didik kelas awal. Program INOVASI di Kalimantan Utara menyediakan dan mendistribusikan lebih dari 20.000 buku cerita anak kepada sekolah-sekolah, perpustakaan daerah, dan Taman Baca Masyarakat (TBM) untuk mendukung peningkatan budaya baca. Buku-buku didonasikan berbagai pihak seperti INOVASI, pemerintah provinsi, pemerintah daerah, CSR, dan masyarakat.
Publikasi
Studi Kesiapan Pembelajaran pada Masa Pandemi COVID-19: Studi Kasus di 10 Kabupaten
Pandemi COVID-19 telah menyebabkan disrupsi pada dunia pendidikan di hampir seluruh dunia, tak terke...
Topi Jena
Sejak gong di kampungnya berbunyi, Apui harus memakai topi jena. Mengapa? Apakah semua orang Dayak K...
Perkedel Ikan Bubuk
Aji suka perkedel ikan bubuk. Dia dan Kak Dayang pergi menangkap ikan di sungai. Apakah mereka berha...