Pada tahun 2020, INOVASI melakukan Studi Kesenjangan Pembelajaran yang diterbitkan di tahun 2022 untuk memahami status pembelajaran aktual siswa dan potensi dampak pandemi COVID-19 pada siswa kelas awal (kelas 1–3) di Indonesia. Sebanyak 18.370 siswa kelas awal dari 612 sekolah yang dipilih secara acak (dengan proporsi gender yang setara) berpartisipasi di dalam studi ini. Studi ini melibatkan sampel siswa dari 11 kabupaten mitra INOVASI di provinsi Jawa Timur, Kalimantan Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Untuk menyediakan cakupan yang seimbang terkait seluruh aspek sistem pendidikan Indonesia, maka ditambahkan delapan kabupaten nonmitra INOVASI dari provinsi Jambi, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Selatan, dan Maluku Utara.

Laporan ini adalah laporan ke-3 dalam serial studi kesenjangan belajar (untuk laporan ke-1, klik di sini dan untuk laporan ke-2 klik di sini). Seri ke-3 ini bertujuan untuk menyelami data studi kesenjangan pembelajaran dan kehilangan pembelajaran (learning loss) secara lebih mendalam pada aspek gender, disabilitas, dan inklusi sosial. Data dianalisis dari perspektif identitas siswa—apakah mereka anak perempuan atau laki-laki, anak penyandang disabilitas, anak yang bersekolah di daerah perdesaan dan terpencil atau perkotaan, dan juga dari penggunaan bahasa ibu mereka (bahasa utama yang digunakan untuk berinteraksi dengan keluarga), yaitu bahasa Indonesia atau bahasa daerah. Laporan ini menelaah interseksionalitas dari berbagai identitas siswa (gender, disabilitas, dan status sosial ekonomi) guna mengukur sejauh mana pengaruh faktor identitas, keluarga dan latar belakang, serta dukungan sekolah.

Baca selengkapnya melalui tautan di bawah ini!