Indonesia telah membuat banyak kemajuan dalam akses ke pendidikan dasar. Dalam 15 tahun terakhir, anggaran pemerintah untuk pendidikan meningkat dua kali lipat dan pendaftaran siswa di sekolah dasar hampir mencapai 100%. Namun, meskipun kini ada lebih banyak anak yang bersekolah, hal ini belum menuangkan hasil belajar yang lebih baik. Berbagai asesmen internasional dan nasional yang memonitor dan membandingkan hasil sistem pendidikan yang berkaitan dengan kemampuan siswa usia 15 tahun dalam literasi membaca, matematika, dan sains menunjukkan bahwa kinerja siswa Indonesia masih tergolong rendah bahkan bila dibandingkan dengan rekan-rekan sebaya di negara tetangga.
Kepemimpinan yang kuat dan berpihak pada mutu kegiatan belajar mengajar di sekolah sangat penting untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Kegiatan pra-rintisan INOVASI pada tahun 2017 dan 2018 menemukan bahwa kompetensi mengajar di sekolah-sekolah dasar di Indonesia masih tergolong rendah yang berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah.
Dalam hal kepemimpinan sekolah, kegiatan pra-rintisan INOVASI pada tahun 2018 – khususnya di Sumba Barat, NTT, menemukan bahwa kepala sekolah dan pengawas cenderung berfokus pada kegiatan administrasi dan manajemen sekolah daripada kepemimpinan pembelajaran. Peran yang diharapkan dari seorang kepala sekolah di atas kertas bisa sangat berbeda dengan kenyataannya.

Infografik dapat diunduh pada tautan di bawah ini.