
Kajian ini merupakan tinjauan sekaligus upaya untuk melihat ke masa yang akan datang. Pada masa di antara fase pertama dan fase kedua Program INOVASI, kajian ini melihat apa saja pembelajaran selama pelaksanaan program sepanjang 2016-2020 dan bagaimana selanjutnya program ini akan melakukan pendekatan program. Melalui kajian ini kami hendak menjangkau kalangan internal, terutama manajemen dan staf INOVASI, dan kedua, kolega kami di program Bantuan Teknis untuk Penguatan Sistem Pendidikan (TASS) dan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Australia. Berbeda dengan tema-tema seperti keberlanjutan pendidikan, disabilitas, literasi, numerasi dan adaptasi iteratif berbasis-masalah (PDIA), Program INOVASI tidak berfokus pada kesetaraan gender selama fase pertama. Untuk itu, kajian ini merupakan peluang untuk merefleksikan dan melihat ke depan, alih-alih mengulas secara mendalam mengenai hal-hal yang berhasil dalam tema kesetaraan gender.
Untuk beberapa pertimbangan, pelaksanaan program INOVASI fase pertama tidak terlalu banyak menyentuh tema gender. Meskipun demikian, pada fase kedua terdapat peluang untuk membangun hal-hal yang telah dipelajari dan berfokus pada dua kegiatan yang unik jika dilihat dari perspektif gender, yaitu: kepemimpinan pendidikan dan pendidikan karakter. Semangat untuk memberikan kontribusi program ini kemudian akan terwujud melalui investasi terhadap keahlian baru secara internal dan menjalin aliansi dengan mitra-mitra baru dari kalangan pemerintah maupun lembaga kemasyarakatan.
(Hanya tersedia dalam Bahasa Inggris)