“Sayang rasanya jika ilmu dan pengetahuan yang saya dapatkan dari INOVASI tidak ditularkan kepada rekan-rekan guru yang lain,” ungkap Hardiyanto Ishaka, S.Pd. SD. Ia tidak ingin proses pembelajaran yang terjadi di antara para guru ikut berhenti ketika masa pendampingan Program INOVASI di Kabupaten Dompu berakhir.

Kecintaan Hardiyanto pada dunia pendidikan terbukti dari kesungguhannya menekuni profesi guru. Sejak 2015 ia mengabdi sebagai pengajar di SDN 2 Dompu. Tidak hanya mengajarkan ilmu kepada anak didiknya, ia juga gemar membagikan pengetahuan dan pengalaman praktik baik sebagai guru kepada rekan-rekan seprofesinya melalui kegiatan KKG Mandiri di Gugus II Dompu. Gugus II Dompu meliputi lima sekolah, yaitu SDN 2 Dompu (Sekolah Inti), SDN 7, SDN 13, dan SDN 15 Dompu, serta SD IT Imam Bukhari (Sekolah Imbas).

Inisiatifnya membentuk KKG secara mandiri lahir dari keprihatinannya ketika Gugus II Kecamatan Dompu vakum. Padahal, Hardiyanto merasa bahwa empat kompetensi guru, yaitu kompetensi profesional, pedagogis, sosial, dan kepribadian masih perlu ditingkatkan.

Ia menindaklanjuti keprihatinannya itu dengan menggagas sebuah pertemuan diskusi untuk membahas permasalahan ini. Dibantu Kepala Sekolah SDN 2 Dompu, ia mengundang kepala sekolah dan guru yang tergabung dalam Gugus II untuk membentuk kepengurusan KKG yang baru. Tepat pada 17 Januari 2019, terbentuklah pengurus baru KKG Mandiri di Gugus II Dompu. Hardiyanto terpilih secara demokratis sebagai ketuanya.

“Dalam pelaksanaan aktivitas KKG Gugus II Kecamatan Dompu, saya menerapkan apa yang telah saya pelajari melalui pelaksanaan program rintisan BERSAMA di Kecamatan Pajo. Saya menggunakan materi-materi pelatihan literasi dasar,” ujar Hardiyanto, tentang upayanya dalam menggiatkan KKG Mandiri.

Pengaktifan KKG ini mendapat dukungan dari banyak pihak, terutama Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Dompu, kepala sekolah, dan guru anggota gugus. Dukungan dana operasional untuk KKG ini, sesuai dengan hasil pertemuan pengurus, didapat dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Dengan demikian, kepala sekolah tiap anggota gugus menetapkan kebijakan untuk menganggarkan kegiatan KKG dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS). Sejauh ini KKG Gugus II Dompu sudah menyusun program kerja dan melaksanakan pelatihan literasi awal pada 26 Januari 2019.

Di luar kesibukannya sebagai seorang guru dan ketua KKG Mandiri Gugus UU Dompu, Hardiyanto juga dipercaya sebagai fasilitator daerah (Fasda) program rintisan Literasi dan Pelibatan Masyarakat (BERSAMA). Program rintisan INOVASI ini bertujuan untuk meningkatkan literasi siswa dan mengurangi ketidakhadiran di kelas awal.

Sebagai fasda, Hardiyanto telah mengikuti berbagai kegiatan, seperti pelatihan literasi dasar dan melakukan pendampingan kepada para guru.

 

“Sebagai fasda, saya berusaha memberikan motivasi dan menginspirasi guru-guru dengan memberikan contoh penerapan kelas literat, seperti bagaimana cara membuat big book dan penerapan kesadaran fonologis,” tutur Hardiyanto yang juga merupakan guru berprestasi.

 

Tidak sedikit memang prestasi yang pernah diraih oleh Hardiyanto, di antaranya Guru Terbaik/Terfavorit Kecamatan Pekat Tahun 2005, Penghargaan Atas Prestasi dan Pengabdian Sebagai Guru SD Terpencil Tingkat Kabupaten Dompu Tahun 2006, Juara II Lomba Kreativitas Guru Tingkat Kabupaten Dompu Tahun 2007, dan Finalis Guru Idola Tahun 2009.

“Saya berharap INOVASI tetap memberikan bimbingan bagi guru-guru di KKG tentang ilmu-ilmu baru yang mendukung kegiatan guru dalam proses pembelajaran,” harap Hardiyanto akan keberlanjutan dan kontribusi pendampingan Program INOVASI di Kabupaten Dompu.