Reading Camp pada dasarnya adalah pengelompokan siswa berdasarkan tingkat kemampuan membaca mereka. Tujuan pengelompokan ini tidak lain untuk mempercepat peningkatan kemampuan dasar siswa dalam membaca. Pengelompokan tidak hanya dilakukan untuk siswa pada kelas yang sama tapi juga lintas kelas khususnya kelas 1, 2, dan 3. Untuk melakukannya, guru di setiap kelas awal melakukan tes untuk mengetahui tingkat kemampuan membaca awal mereka.

Selanjutnya, siswa dengan tingkat kemampuan yang sama dari seluruh kelas awal dikelompokan ke dalam satu kelompok. Guru-guru kemudian mendiskusikan metode dan strategi apa yang akan diterapkan untuk masing-masing kelompok. Kelompok tersebut terdiri atas kelompok Membaca Huruf, Membaca Suku Kata, Membaca Kata, Membaca Lancar dan Membaca Pemahaman.

Di Sumba Barat, 19 sekolah mitra INOVASI telah lama menerapkan metode ini dan telah membuahkan banyak hasil positif. Umumnya, minat baca siswa meningkat signifikan yang pada akhirnya meningkatkan kemampuan membaca mereka. Melihat dampak yang dihasilkan, Pemerintah Kabupaten Sumba Barat melalui Dinas Pendidikan memperluas penerapan Reading Camp ke seluruh SD/MI di Sumba Barat.

Untuk menguatkan pemahaman guru tentang konsep dan prinsip pelaksanaan Reading Camp, Dinas Pendidikan dengan dukungan INOVASI mengadakan pelatihan Reading Camp. Setelah mengikuti pelatihan ini, diharapkan guru semakin percaya diri menerapkan beragam strategi pembelajaran untuk siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda.

Target pelatihan Reading Camp ini tidak hanya difokuskan untuk guru kelas awal saja tapi juga guru kelas tinggi. Selama pelatihan, peserta dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok guru kelas awal (1-3) dan guru kelas tinggi (4-6). Fokus utama pelatihan adalah pembahasan langkah ke-3 Reading Camp yaitu pembuatan skenario pembelajaran kelompok membaca yang menekankan pada pemilihan strategi pembelajaran yang tepat – sesuai kebutuhan pembelajaran masing-masing kelompok.

Skenario pembelajaran yang dibuat berisi komponen tujuan pembelajaran, kegiatan, media dan penilaian untuk masing-masing kelompok. Dalam pelatihan ini, guru memperkuat pemahamannya tentang cara menentukan tujuan pembelajaran yang realistis dan dapat dicapai untuk durasi pembelajaran tertentu. Tujuan pembelajaran tersebut juga harus sejalan dan mendukung tercapainya tujuan besar dan jangka panjang pembelajarannya

Selama Februari 2020, pelatihan dilakukan di dua kecamatan. Pelatihan untuk Kecamatan Kota Waikabubak diadakan pada 11-12 Februari di SD Islam Waikabubak dan diikuti oleh 96 guru kelas awal dari 20 SD. Di Kecamatan Loli, pelatihan dilakukan pada 13-14 Februari di SD Negeri Tabulo Dara dan diikuti oleh 120 guru kelas awal.

Pelatihan di dua kecamatan lainnya yaitu Kecamatan Lamboya dan Wanukaka dilaksanakan selama Maret 2020. Pelatihan di Kecamatan Wanukaka dilakukan pada 12-13 Maret dengan 88 peserta. Kegiatan dilaksanakan di SD Negeri Pugu Katoda. Sementara di Kecamatan Lamboya, pelatihan dilakukan pada 14 Maret di SD Negeri Rajaka dan diikuti oleh 74 guru.

Guru-guru yang mengikuti pelatihan memberikan kesan yang serupa – pelatihan ini lebih memperjelas bagaimana pelaksanaan Reading Camp di sekolah. Guru-guru yang telah menerapkan Reading Camp juga mulai melihat perkembangan kemampuan membaca siswanya. Menurut mereka Reading Camp benar-benar membantu mempercepat peningkatan kemampuan membaca siswa. Di sisi lain, penerapan Reading Camp memudahkan guru dalam upaya peningkatan kemampuan membaca siswanya.