Hasil karya literasi bahasa dan membaca Pengurus Cabang (PC) Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU Kota Malang mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari pengunjung Expo Pendidikan. Expo tersebut dilaksanakan saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) LP Ma’arif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Universitas Islam Malang (Unisma), Jum’at-Ahad (26-28/08/2022).

Bendahara PC LP Ma’arif NU Kota Malang, Denik Indah Sulistiowati menyampaikan, antusiasme kunjungan masyarakat ke stand pameran PC LP Ma’arif NU Kota Malang sangat banyak, mulai pembukaan hingga penutupan. tagline ‘Literasi Bahasa dan Membaca untuk Meningkatkan Moderasi Beragama dan Menangkal Radikalisme. Dirinya menjelaskan, LP Ma’arif NU Kota Malang memiliki empat acuan dalam meningkatkan literasi bahasa dan membaca. Pertama, dengan bahasa orang dapat membaca, selanjutnya perlu menulis dan berkarya. Kedua, orang pandai yang tidak menulis buku dan berkarya maka tidak diingat dalam sejarah. Ketiga, gerakan literasi bahasa dan membaca LP Ma’arif NU Kota Malang meningkatkan moderasi beragama dan menangkal radikalisme. “Keempat, perpustakaan digital LP Ma’arif NU Kota Malang membangun masyarakat agar berpengetahuan dan bermoderasi agama,” jelasnya.

Pihaknya menuturkan, secara keseluruhan hasil karya yang ditampilkan LP Ma’arif NU Kota Malang berasal dari 25 guru yang terbagi dalam lima madrasah. “Masing-masing sekolah kami libatkan lima guru. Media yang kami tampilkan ini sangat banyak, sekitar lima puluh media pembelajaran lebih. Rata-rata menggunakan empat dimensi, sehingga tampilannya menarik,” tambahnya. Denik menyebutkan, media pembelajaran empat dimensi memiliki keunggulan tersendiri dari pada media yang lain. Hal tersebut membuat peserta didik lebih semangat belajar.

“Anak-anak lebih antusias kalau melihat media empat dimensi dari pada hanya sekadar buku paket, LKS, dan lain sebagainya. Keunggulan lainnya yakni media empat dimensi ini memiliki warna-warna yang sangat cerah, seperti yang dilihat saat ini. Sehingga, anak-anak rasa tertariknya luar biasa, belum dimulai pembelajaran, kita bawa media aja sudah ditanya oleh siswa,” paparnya. Ia berharap, hasil karya literasi bahasa dan membaca ini dapat memberikan contoh pada yang lain, bahwa seorang guru harus memiliki sifat kreatif dan inovatif dalam membuat media pembelajaran.