INOVASI melakukan kunjungan dan bertemu langsung dengan mitra di Kabupaten Sumba Barat di Provinsi NTT pada tanggal 15 Agustus 2022 untuk melihat secara langsung perkembangan program INOVASI di daerah tersebut dan program penyebarluasan yang didanai oleh pemerintah daerah. Salah satu agenda kunjungan adalah bertemu dengan Bupati Sumba Barat, Yohanis Dade.

Pada pertemuan yang berlangsung di rumah jabatannya, Bupati Yohanis mengatakan, “Upaya dan dukungan INOVASI di Sumba Barat melalui penguatan kapasitas guru dengan mengenalkan asesmen formatif dan pembelajaran yang sesuai kebutuhan peserta didik sangat berpengaruh pada hasil belajar literasi dan numerasi siswa.”

Bupati Yohanis mengakui dampak tersebut dilihat langsung melalui kunjungan ke sekolah, berdiskusi dengan guru dan juga dari laporan Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga. “Inilah yang mendorong kami untuk mengeluarkan Instruksi Bupati Sumba Barat Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Pemulihan Pembelajaran Melalui Pemetaan dan Perbaikan Kemampuan Literasi dan Numerasi Peserta Didik Jenjang SD/MI,” jelasnya.

Kebijakan ini, lanjutnya, dikeluarkan sebagai upaya penyebarluasan praktik baik yang telah dilakukan guru, kepala sekolah, Fasda, dan pengawas di sekolah mitra INOVASI. “Kami sangat berterima kasih pada INOVASI (atas dukungan yang diberikan selama ini) dan berharap dukungan ini terus berlanjut,” pungkasnya.

Setelah bertemu dengan Bupati, agenda berlanjut dengan kunjungan Tim INOVASI dan Tim dari Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Olahraga (DPKO) Sumba Barat ke SD Inpres Praigaga. Pada kunjungan tersebut, para peserta kunjungan berkesempatan untuk melihat implementasi asesmen diagnostik, pembelajaran terdiferensiasi, serta melihat guru mendemonstrasikan penggunaan aplikasi Kobo Collect untuk menginput data asesmen formatif literasi.

Elvyantari Sabatutdung, guru SD Inpres Praigaga saat mendemontrasikan asesmen formatif menjelaskan manfaat melakukan asesmen ini. “Guru dapat mengetahui perkembangan setiap peserta didik secara berkala sehingga guru bisa memenuhi kebutuhan pembelajaran mereka secara berkelanjutan,” jelas guru yang mengajar di kelas 3 ini.