Abdurahman Idrus merupakan Kepala Sekolah SDN 017 Tanjung Selor, salah satu sekolah peserta program literasi kelas awal INOVASI di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Sekolah yang dipimpinnya terletak di tepi Sungai Buaya. Itulah sebutannya karena dulu ada banyak buaya di sungai tersebut. Sudah 38 tahun Pak Abdurahman menggeluti dunia pendidikan, dan amanah menjadi kepala sekolah SDN 017 Tanjung Selor sudah ia laksanakan sejak tahun 2014.

Masyarakat sekitar lebih sering menyebut SDN 017 Tanjung Selor sebagai SD Tanjung Rumbia. Sekolah ini terletak di sebuah lokasi yang dikelilingi beberapa kampung dengan penduduk yang tidak terlalu banyak. Pada tahun 2014, siswa kelas 1 yang mendaftar hanya 4 orang. Selain SDN 017, ada satu lagi SD yang melayani anak-anak dari daerah ini dan SD ini terletak 1 kilometer di seberang sungai. Seperti kebanyakan SD di Bulungan, sekolah yang dipimpin oleh Pak Abdurahman juga menghadapi tantangan yang sama, yaitu rendahnya keterampilan membaca siswa kelas awal. Umumnya anak-anak yang mendaftar di kelas 1 belum memiliki kemampuan membaca.

Pada tahun 2018, SDN 017 Tanjung Selor menjadi sekolah mitra program INOVASI. Guru-guru di sekolah ini banyak dilatih untuk mengatasi tantangan pembelajaran literasi di kelas awal. Menurut Pak Abdurahman, pelatihan yang diberikan telah banyak membantu sekolah.

 

“Saya melihat guru kami sekarang lebih kreatif. Pembelajaran menjadi lebih menarik karena guru menggunakan media pembelajaran. Anak-anak juga semakin senang belajar,” cerita Pak Abdurahman Idrus, Kepala Sekolah SDN 017 Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara.

 

Seiring waktu, siswa yang mendaftar di SDN 017 Tanjung Selor pun meningkat.

Sebagai seorang kepala sekolah yang melihat perubahan positif yang terjadi di sekolahnya, Pak Abdurahman pun sangat mendukung pelaksanaan program INOVASI di sekolahnya. Guna mendukung implementasi program ini di sekolah, ia pun membuat beberapa kebijakan seperti:

 

Motivasi

Abdurahman Idrus dan guru secara rutin menyelenggarakan rapat rapat. Dalam rapat rutin ini, mereka mendiskusikan persoalan yang ada di sekolah. Dalam rapat ini Pak Abdurahman selalu memberikan motivasi kepada guru. Motivasi ini penting agar guru tetap bersemangat. Pekerjaan sekecil apapun, kalau dihargai akan memberikan semangat. Ia mendorong para guru untuk terus kreatif dan berinovasi dalam pembelajaran.

 

Dukungan ATK

Dalam rapat Pak Abdurahmanjuga menanyakan dukungan yang dibutuhkan guru. Mereka biasanya membutuhkan ATK (Alat Tulis Kantor) untuk membuat media dan lembar kerja siswa. Kebutuhan guru itu kemudian dipenuhi sekolah melalui dana BOS.

 

Pembelajaran Aktif

Setelah dilatih INOVASI, para guru kini lebih paham tentang pembelajaran aktif. Mereka sudah semakin mampu merancang media pembelajaran dan membuat skenario belajar. Pembelajaran di sekolah yang dipimpin Pak Abdurahman pun menjadi semakin variatif.

 

Kunjungan Kelas

Pak Abdurahman selalu menyempatkan diri mengunjungi kelas. Dalam kunjungan ini, ia selalu memperhatikan hal-hal baru yang ada di kelas. Baik itu media pembelajaran, hasil karya siswa, maupun metode mengajar guru. Ia pun kerap kali bertanya kepada guru tentang media-media pembelajaran terbaru di kelas. Ia tanyakan tujuan dan cara penggunaannya, karena dengan begitu ia menjadi tahu apa yang dikerjakan guru. Tidak lupa ia mengapresiasi hasil kerja guru.

 

Sudut Baca

Setiap kelas kini punya sudut baca. Pak Abdurahman pun bekerja sama dengan guru wali kelas. Sekolah menyediakan buku-buku, sedangkan wali kelas mengatur susunan buku. Kadang mereka berkreasi sendiri agar rak bukunya tampak lebih menarik.

 

Dukungan KKG

Pak Abdurahman juga selalu mempermudah guru untuk mengikuti kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG). Surat tugas mereka selalu ia sediakan. Ia pun selalu meminta guru yang ikut kegiatan KKG untuk menjelaskan ilmu ataupun pembelajaran yang diperoleh dari mengikuti kegiatan KKG. Hal itu ia lakukan agar bisa terus mengetahui perkembangan kegiatan di KKG. Tak lupa ia juga tanyakan kepada guru dukungan apa yang dibutuhkan guru agar materi KKG bisa diimplementasikan di sekolah.