Ibu Alfisah Oktaliah, S.Pd atau Ibu Lia tidak pernah membayangkan bahwa di tahun pertamanya terangkat sebagai sebagai guru dia akan mengalami bagaimana mengajar secara berbeda. Berbeda, karena proses pembelajaran tidak dilakukan di sekolah sebagaimana biasa. Pandemi Covid 19 yang tengah terjadi saat ini membuat semua aktivitas, termasuk pendidikan, dilakukan secara terbatas. Sekolah ditutup untuk sementara waktu dan para siswa diarahkan untuk belajar dari rumah masing-masing.

Kebijakan untuk belajar secara mandiri dari rumah tersebut tentunya tidak memutus kewajiban para guru seperti Ibu Lia untuk tetap mengajar dan membimbing para anak didiknya. Sejak pertama kali keputusan belajar dari rumah dikeluarkan oleh pemerintah pada bulan Maret lalu, Kepala sekolah SDN Marante Kecamatan Alas di mana Ibu Lia mengabdi sudah membuat sejumlah kebijakan agar para siswa bisa tetap belajar. Mulai dari membagikan buku pembelajaran kepada masing-masing siswa, hingga mencoba model pembelajaran online dengan menggunakan handphone.

Namun, upaya itu memiliki keterbatasan. Buku pembelajaran yang ada begitu jumlahnya tidak bisa untuk bisa diperoleh oleh semua siswa, sementara penggunaan teknologi masih terhalang akses dan kemampuan serta pengetahuan yang tidak merata baik itu di gurunya ataupun orang tua murid.

Pada pertengahan April lalu, melalui kepala sekolah, Ibu Lia menerima paket Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dikembangkan oleh program INOVASI. SDN Maranti sendiri selama ini memang telah menjadi bagian dari pendampingan program INOVASI di Kabupaten Sumbawa bersama puluhan sekolah dasar lainnya. Adapun LKS yang diterima itu adalah bentuk respon cepat INOVASI terkait dampak pandemi Covid 19 pada dunia pendidikan saat ini.

Setelah menerima LKS itu melalui Kepala Sekolah, Ibu Lia langsung mendistribusikan itu ke rumah sejumlah siswanya. Bagi Ibu Lia, datang ke tiap rumah adalah sebuah tantangan tersendiri. Dia tidak punya kendaraan sendiri dan mesti bergantung pada ojek ataupun minta bantuan untuk diantar sama adiknya.

“Iya, belum lagi diantara sejumlah siswa saya ada yang tinggal di daerah seberang sungai. Kondisi jalannya tidak mudah. Dan jika hujan turun, sungai itu tidak mungkin di seberangi. Jadi saya mesti memutar jauh untuk bisa tiba di seberang. Seperti itu tantangannya di sini namun tetap kita laksanakan,” Cerita Ibu Lia

Ibu Lia mengaku senang dengan LKS ini. Sebelumnya, dia mesti menyisihkan waktu untuk membuat soal sendiri dan itu cukup memakan waktu. Keberadaan LKS ini meringankan pekerjaannya. Respon positif yang senada juga datang dari para orang tua. Saat dikunjungi, mereka mengaku pada Ibu Lia bahwa dengan keberadaan LKS ini, anak-anaknya lebih mudah untuk diajak belajar.

 

Beberapa orang tua mengaku bahwa mereka masih kesulitan untuk mengajar sendiri tapi kemudian merasa terbantu dengan keberadaan LKS. Oleh INOVASI, LKS ini memang dirancang untuk dapat digunakan dengan mudah, baik oleh orang dewasa yang masih perlu mendampingi anak, maupun bagi anak yang telah dapat menggunakannya secara mandiri.

 

Dari hasil penelusuran Ibu Lia, hampir semua anak-anak muridnya mengerjakan LKS ini hingga tuntas. Ada beberapa bagian yang tidak sempat dikerjakan oleh anak muridnya karena materi yang belum diajarkan. Dalam kasus seperti ini, Ibu Lia biasanya akan menyempatkan waktu untuk memberikan sedikit materi.

“Kalau misalnya misalnya ada tugas dalam LKS itu yang belum sempat mereka pelajari sebelumnya, saya akan tinggal sedikit lebih lama disitu untuk memberikan materinya” Kata Ibu Lia.

Dalam kunjungan ke rumah-rumah muridnya, Ibu lia tidak sebatas mengajar ataupun memeriksa tugas. Dia juga menyempatkan untuk mendengar keluh kesah dan curahan hati anak didiknya. Ada kerisauan yang seragam diantara mereka. Mereka, merindukan untuk kebali ke sekolah sebagaimana dulu.

“Hampir setiap anak anak yang saya datangi, mereka selalu bertanya kapan sekolah dimulai lagi” Kata Ibu Lia.

Dia tentunya belum bisa menjawab ataupun menjanjikan apa-apa di tengah kondisi saat ini. Satu hal yang bisa dia janjikan adalah, bahwa anak-anak muridnya bisa terus belajar meski tinggal di rumah tentunya dengan dukungan LKS yang diperoleh oleh INOVASI.