Sejumlah orang tua tampak berkumpul di halaman SD Inpres Bina Watu, Desa Ole Ate, Kec. Mamboro, Kabupaten Sumba Tengah, pagi hari Jum’at, 28 Mei 2021. Kehadiran 48 orang tua dari 70 peserta didik kelas 1 – 3 tersebut adalah untuk mengikuti Sosialisasi Modul Kurikulum Khusus yang diselenggarakan oleh SD Inpres Binawatu dengan dukungan dari Fasilitator Daerah (Fasda) untuk penerapan modul Kurikulum Khusus.

Kegiatan sosialisasi dibuka oleh Kepala SD Inpres Bina Watu, Senni D. Bilaut, di halaman sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan yaitu menjaga jarak dan menggunakan masker. “Pandemi COVID-19 masih terus berlanjut, tetapi anak-anak kita harus tetap belajar (termasuk) di rumah dengan dengan bantuan orang tua. Oleh karena itu, kehadiran orang tua atau kerabat peserta didik di kegiatan ini yang sehari-hari hidup bersama mereka diharapkan dapat membantu penerapkan modul Kurikulum Khusus di rumah,” ungkap kepala sekolah dalam sambutannya.

Kemendikbud telah menyediakan Modul untuk Orang Tua guna memaksimalkan siswa belajar di rumah. INOVASI mendukung penerapan modul Kurikulum Khusus dengan mempilotkannya di delapan sekolah termasuk di SD Inpres Binawatu. INOVASI mendistribusikan dan mensosialisasikan modul untuk siswa dan juga orang tua. Modul orang tua adalah panduan orang tua dalam membimbing anak mereka dalam menggunakan modul untuk siswa.

Modul (untuk orang tua) Kurikulum Khusus ini sangat membantu proses belajar anak di rumah. Modul ini berisi langkah-langkah yang harus dilakukan orang tua dalam membimbing anak belajar sehingga orang tua harus paham bagaimana menggunakan modul ini. Jika guru dan orang tua peduli, berkelanjutan atau melakukan pembiasaan, dengan demikian, tidak ada peserta didik yang tertinggal dalam penguasan pengetahuan,” lanjut kepala sekolah yang berlatar belatar belakang pendidikan sarjana ekonomi tersebut.

Sosialisasi dilakukan oleh guru kelas 1, 2, dan 3 yang sebelumnya telah mengikuti pelatihan modul Kurikulum Khusus ini bersama INOVASI. Orang tua dibagi berdasarkan tingkat kelas peserta didik di kelas yang berbeda. Jalannya sosialisasi dipantau oleh Fasda dan kepala sekolah. Sesekali Fasda dan kepala sekolah menambahkan informasi yang dibutuhkan dalam proses sosialisasi.

Orang tua yang hadir antusias mengikuti sosialisasi. Guru kelas menuntun orang tua memahami modul orang tua dan modul peserta didik secara runtut. Sesekali guru kelas menggunakan bahasa daerah untuk membantu orang tua memahami modul.

Salomi Larra, guru Kelas 3 di SD Inpres Binawatu, mengaku modul Kurikulum Khusus ini tidak hanya membantu pekerjaan guru tetapi banyak membantu peserta didik. “Kurikulum ini bagus untuk anak-anak (peserta didik) kita. Pendampingan untuk orang tua yang kita lakukan hari ini kiranya dapat membantu anak-anak memahami pelajaran dalam proses belajar di rumah,” ungkapnya.

Ketika anak mulai belajar dari rumah, saya tidak terlalu paham bagaimana menuntun anak untuk belajar. Modul ini menuntun saya bagaimana membantu anak belajar di rumah. Selain itu, modul ini membuat saya sebagai orang tua bisa menjalin kedekatan dengan anak karena dari modul ini saya sudah tahu apa yang harus saya lakukan untuk membimbing anak saya,” jelas Marta Luru Warata, orang tua siswa Kelas 1.

Sosialisasi modul orang tua di SD Inpres Binawatu difasilitasi Oleh Any Bola Ngura, S.Pd.SD. dan Lukas Jaipa, S.Pd.SD. sebagai Fasda. “INOVASI melakukan dua kali pembekalan terhadap Fasda yang merupakan guru-guru. Setelah medapat pembekalan, Fasda memfasilitasi guru-guru dari sekolah dampingannya dalam kegiatan KKG. Guru-guru yang dibekali oleh Fasda inilah yang kemudian mendampingi orang tua dalam Sosialisasi Modul Kurikulum Khusus pada hari ini,” jelas Any Bola Ngura terkait proses terjadinya sosialisasi pada hari tersebut.

Lebih jauh, Lukas Jaipa menjelaskan bahwa tujuan sosialisasi tersebut agar orang tua memahami tugas dan tanggung jawab mereka dalam mendidik anak sehingga tidak lantas melepaskannya kepada guru saja karena pada kenyataannya, anak memiliki banyak waktu bersama orang tua di rumah.

Modul untuk orang tua ini sederhana, berisi informasi agar orang tua mengetahui apa yang harus dipelajari oleh anaknya, dan apa yang harus orang tua lakukan untuk memdampingi anaknya. Modul yang disiapkan adalah modul peserta didik berisi materi yang harus dipelajari oleh peserta didik, modul guru adalah modul yang berisi strategi membimbing peserta didik, sedangkan modul yang digunakan oleh orang tua untuk memantau perkembangan, dan mendampingi proses belajar anak.

Modul ini menuntut kolaborasi antara sekolah dan orang tua yang terpusat pada peserta didik. Kolaborasi dua komponen ini diharapkan dapat membentuk rasa tanggung jawab peserta didik. Modul yang disosialisasikan menuntut guru dan orang tua untuk progresif memantau proses belajar sehingga tidak ada waktu dan materi yang terlewatkan,” ungkap Lukas Jaipa.

Selain di delapan sekolah di Kabupaten Sumba Tengah, kegiatan sosialisasi modul orang tua ini dilakukan di sekolah-sekolah dampingan INOVASI untuk pilot modul Kurikulum Khusus di dua kabupaten lainnya, delapan sekolah di Sumba Barat dan sembilan sekolah di Sumba Barat Daya. Rangkaian kegiatan sosialisasi tersebut dilakukan sepanjang Mei 2021.