Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta beradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan salah satu fungsi pendidikan nasional berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 3. Pendidikan adalah bagian yang tidak terpisahkan dengan proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran diperlukan kemampuan membaca yang baik untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Beberapa waktu lalu, di kelas guru kelas 3 di SDN Tambak Sari, Haerul Patoni, S.Pd, masih terdapat tujuh siswa yang tergolong kurang dalam hal kemampuan membaca, sehingga proses pembelajaran di kelas kurang maksimal. Berdasarkan temuan tersebut, ia pun merasa perlu mengupayakan suatu cara atau metode pengajaran untuk meningkatkan kemampuan membaca tujuh siswanya yang duduk di bangku kelas 3 tersebut. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan “Kartu Huruf”.

Pembuatan dan Penggunaan Kartu Huruf

Haerul pertama-tama akan meminta siswanya yang masih belum lancar membaca untuk membawa kotak kardus. Kotak kardus tersebut akan menjadi bahan yang digunakan untuk membuat kartu huruf dengan ukuran 15 cm untuk lebar, dan 20 cm untuk panjangnya. Kemudian kotak kardus digunting sesuai dengan ukuran yang sudah disepakati sehingga akan ada kartu sebanyak 26 buah (sebanyak huruf abjad), dan siswa pun akan menulisakan satu huruf pada setiap satu kartu.

Dalam penggunaannya, kartu huruf disusun terlebih dahulu di atas meja secara acak. Kemudian siswa akan menyusun kartu-kartu huruf tersebut sesuai dengan intruksi yang diberikan oleh Haerul. Misalnya, ketika Haerul menginstruksikan mengangkat huruf D maka siswa harus dengan cepat memilih kartu huruf yang bertuliskan huruf D dan di angkat di kepala. Ini menjadi seperti permainan karena anak-anak seolah belajar sambil bermain. Setelah huruf D makan intruksi berikutnya adalah huruf A dan huruf N sehingga setelah selesai siswa ditugaskan membaca huruf yang terkumpul. Kegiatan ini bisa dilakukan berulang kali dengan intruksi yang berbeda-beda serta memperhatikan kata-kata yang akan dibentuk.

Perubahan Positif pada Siswa

Kegiatan ini dilakukan Haerul tiga hari dalam seminggu. Dari hasil proses pembelajaran dengan kartu huruf yang dilakukan dalam waktu satu bulan, nampak adanya kemajuan dalam hal kemampuan ketujuh siswanya tersebut. Dapat dikatakan bahwa siswa-siswanya kini dapat mengikuti pembelajaran di kelas dengan lebih maksimal, padahal semula kemampuan membaca tujuh siswa tersebut sangat kurang.

Ke depannya Haerul pun berencana agar proses pembelajaran dengan kartu huruf ini dapat pula dilakukan untuk membantu siswa di kelas lainnya yang belum lancar atau belum bisa membaca. Tentunya untuk siswa-siswa yang duduk di kelas tinggi, kegiatan ini bisa dilaksanakan di luar jam pelajaran.

Haerul pun senang, karena ide menggunakan kartu huruf ini mampu membantu meningkatkan kemampuan siswa-siswanya dalam hal membaca. Proses pembelajaran di kelasnya pun bisa berlangsung dengan lebih maksimal.