Artikel ini dimuat ulang dari rri.co.id.
KBRN, Kupang: Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur, Dr. Andriko Noto Susanto, S.P, M.P, resmi meluncurkan Gerakan NTT Membaca dan NTT Menulis atau Genta Belis. Dalam sambutannya, Pj. Gubernur Andriko menekankan pentingnya literasi sebagai fondasi membangun sumber daya manusia yang unggul di NTT.
“Literasi adalah jalan menuju perubahan. Mari kita jadikan Genta Belis sebagai langkah awal membangun masa depan yang lebih baik bagi anak-anak kita dan generasi mendatang,” ujarnya, Sabtu (23/11/2024).
Ia juga menyoroti kaitan antara literasi dan penanganan stunting. Menurutnya, stunting berdampak pada keterbatasan kognitif anak, yang berpengaruh pada kemampuan literasi.
“Penanganan stunting harus menjadi prioritas, karena dengan SDM yang kuat, kekayaan alam NTT dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Pj. Gubernur juga menyebut bahwa program Gerakan Kemanusiaan Percepatan Penanganan Stunting Terintegrasi (GKP2ST) telah berjalan seiring dengan program literasi ini. Melalui program orang tua asuh, pendidikan dan pola asuh yang baik menjadi bagian integral dari upaya menciptakan generasi emas 2045.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Ambrosius Kodo, S.Sos., M.M, menyatakan bahwa Genta Belis tidak hanya fokus pada kemampuan membaca dan menulis tetapi juga pada pembentukan ekosistem literasi berkelanjutan. “Genta Belis adalah tanggung jawab bersama. Kolaborasi semua pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat, sangat penting demi keberhasilan gerakan ini,” ungkapnya.
Pimpinan UNICEF Perwakilan NTT/NTB, Yudhistira Yewangoe, menambahkan bahwa literasi dan numerasi adalah fondasi pembelajaran sepanjang hayat. “Kemampuan literasi membuka peluang bagi anak-anak untuk menghadapi dunia dengan percaya diri dan menciptakan masa depan yang lebih cerah,” katanya.
Melalui Genta Belis, pemerintah berharap dapat mempercepat peningkatan kualitas pendidikan di NTT, menciptakan generasi yang kreatif, kritis, dan berakar pada budaya lokal. Gerakan ini juga diharapkan menjangkau seluruh kabupaten/kota di NTT, menciptakan ekosistem literasi yang merata.