Pertemuan kali ini dilaksanakan dengan para guru dan pemangku kepentingan untuk mendengar secara langsung pengalaman mereka sebagai peserta program literasi yang diimplementasikan INOVASI dan juga mempelajari berbagai dukungan yang telah diterima selama proses pemulihan dampak gempa. 21 sekolah dampingan INOVASI terkena dampak gempa dan 16 diantaranya harus dibangun kembali.

Pembangunan sekolah temporer menjadi fokus utama setelah gempa agar siswa dapat segera kembali belajar di kelas. Bambu menjadi bahan bangunan utama karena material ini lebih aman dibanding kerangka baja dan dapat diperoleh dengan mudah. INOVASI mendukung pembangunan sekolah bambu di 12 sekolah dampingan dan bangunan UPTD Tanjung.

“Program INOVASI adalah program kemitraan yang penting antara Pemerintah Australia dengan Indonesia. Kita telah bekerjasama selama lebih dari 10 tahun dalam rangka memperkuat sistem pendidikan di Indonesia. Kami percaya bahwa kualitas pendidikan sangat penting dan berkontribusi secara langsung bagi pengembangan manusia dan masyarakat, termasuk dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia yang sehat dan produktif.”

“Pasca gempa di Lombok Utara, INOVASI memainkan peranan penting dalam mendukung siswa kembali mengikuti proses pembelajaran termasuk dengan membangun sekolah bambu dan lingkungan belajar yang aman. Bermitra dengan masyarakat, kami dapat melanjutkan untuk memperkuat hasil pembelajaran khususnya di bidang literasi bagi siswa-siswi di Nusa Tenggara Barat,” ujar Kirsten Bishop.

SDN 2 Malaka adalah sekolah mitra INOVASI yang mengikuti program rintisan peningkatan kualitas literasi kelas awal. Para guru mitra INOVASI telah mengikuti pelatihan melalui wadah Kelompok Kerja Guru (KKG) dengan unit-unit modul pelatihan difasilitasi oleh fasilitator lokal (fasda) dan staf INOVASI. Modul ini telah mendukung guru untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengajar, penilaian formatif (formative assessment), strategi pengelolaan kelas, dan strategi efektif untuk mengajarkan keterampilan menulis dan membaca di kelas awal.

Direktur Program INOVASI, Mark Heyward, menyampaikan apresiasinya atas dukungan yang tiada henti dari pemangku kepentingan Lombok Utara. “Sejak 2017, INOVASI di Lombok Utara telah berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar. Kami berterima kasih untuk kerjasama dan dukungan terus menerus dari pemerintah Kabupaten Lombok Utara, khususnya setelah gempa Lombok yang berakibat pada terganggunya proses belajar mengajar. Dengan bermitra, kita telah melanjutkan upaya peningkatan kualitas pendidikan.”

* * *

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi Tim Komunikasi INOVASI Provinsi NTB, atau kunjungi website, facebook, dan Youtube INOVASI melalui: www.inovasi.or.id, facebook Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia, dan youtube INOVASI Pendidikan.

Juliarti Sianturi

Communications Officer (Pulau Lombok)

E: juliarti.sianturi@thepalladiumgroup.com

M: +62 811 9885 694

 Junaedi Uko

Communications Officer (Pulau Sumbawa)

E: junaedi.uko@thepalladiumgroup.com

M: +62 811 3816 348

Tentang INOVASI

INOVASI atau Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia adalah program kemitraan pendidikan Pemerintah Indonesia dan Australia yang bertujuan untuk menemukan dan memahami cara-cara untuk meningkatkan hasil pembelajaran siswa – khususnya yang berkaitan dengan kemampuan literasi dan numerasi, baik itu di kelas maupun di sekolah. Bekerja dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, INOVASI menjalin kemitraan dengan 12 kabupaten yang tersebar di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, dan Jawa Timur. Program pendidikan senilai AUD$ 49juta ini, berjalan sejak tahun 2016 hingga tahun 2019 dan dikelola oleh Palladium atas nama Pemerintah Australia.

Di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), implementasi program INOVASI dilakukan di enam kabupaten yaitu Lombok Utara, Lombok Tengah, Sumbawa Barat, Sumbawa, Dompu dan Bima. Pencanangan program INOVASI di Provinsi NTB dilaksanakan pada tanggal 8 Juni 2016 melalui penandatangan Nota Kesepahaman Bersama (MoU) antara Pemerintah Provinsi NTB, yaitu oleh Gubernur NTB, Dr. TGB Zainul Majdi, dengan Kemendikbud, yang diwakili oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang), Ir. Totok Suprayitno, Ph.D. Komitmen Pemerintah Provinsi NTB tersebut juga diperkokoh melalui penandatanganan MoU pada tanggal 11 Oktober 2016 dengan masing-masing Pemerintah Kabupaten yang menjadi mitra program INOVASI. Berbagai program rintisan (pilot) dilaksanakan di enam kabupaten mitra tersebut yang menyasar kondisi pendidikan sesuai dengan konteks setempat.

Berbagai program rintisan (pilot) INOVASI yang dilaksanakan di enam kabupaten mitra program di Provinsi NTB menyasar kondisi pendidikan sesuai dengan konteks setempat. Pada periode bulan Januari 2017 hingga Juni 2018, tercatat ada 387 sekolah mitra (SD/MI) INOVASI di enam kabupaten dampingan INOVASI dengan 1.158 peserta program rintisan yang terdiri dari guru dan kepala sekolah dan 272 fasilitator program (Fasda).

 

2019_11_12-Siaran-Pers-KB-visit-NTB_IND-final