Salah satu upaya peningkatan kompetensi berbahasa yang dilakukan oleh Kemendikbudristek adalah mendekatkan buku kepada pembacanya melalui pemadupadanan antara buku dan pembaca sasaran sesuai tahap kemampuan membacanya, atau disebut penjenjangan. Hal ini karena setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda dalam pemerolehan membaca yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti bahan bacaan. Dengan memahami penjenjangan, guru dapat menentukan buku yang sesuai untuk anak dengan kemampuan yang berbeda-beda. Guru juga dapat memanfaatkan ragam jenjang dan jenis buku untuk merancang kegiatan-kegiatan pengembangan kemampuan membaca.

Untuk mendukung penguatan kapasitas guru dan kepala sekolah dalam menentukan buku bacaan yang sesuai dengan anak didik, INOVASI bersama Dinas Pendidikan Sumba Timur menggelar pelatihan penjenjangan dan pemanfaatan buku bacaan pada 13 Januari 2023 di Aula Dinas Pendidikan. Kegiatan dihadiri oleh 24 guru kelas rendah dan kelas tinggi serta kepala sekolah dan pengawas dari tujuh sekolah, dan difasilitasi oleh dua Fasda. Kegiatan dibuka oleh Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sumba Timur, Erwin Passande. Dalam sambutannya, Erwin menegaskan pentingnya guru meningkatkan pengetahuan dan kecakapannya dalam menentukan buku yang sesuai dengan kemampuan anak didiknya. Sebab semua buku yang terdapat di perpustakaan memiliki target pembacanya sendiri.

 

 

Dalam pelatihan, peserta berdiskusi dan berlatih tentang cara menjenjangkan buku sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Kemendikbudristek Nomor 031/P/2022 tentang Pedoman Penjenjangan Buku. Selain itu, peserta juga dikenalkan dengan model penjenjangan dari Room to Read dan Yayasan Literasi Anak Indonesia (YLAI). Peserta juga berlatih merancang pembelajaran berbeda dan membaca terbimbing dengan buku sebagai media utama.

Sebagai rencana tindak lanjut, guru dan kepala sekolah serta pustakawan akan menjenjangkan buku di perpustakaan serta di sudut baca di kelas. Sementara Fasda, pengawas dan dinas pendidikan akan melakukan kunjungan lapangan untuk memantau perkembangan dan kemajuan di sekolah hasil dari pelatihan.

Pelatihan serupa juga telah dilaksanakan di Sumba Barat Daya, Sumba Barat, dan Sumba Tengah pada Desember 2022 lalu sebagai tindak lanjut dari program hibah buku bagi sekolah di wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbudristek.