Belasan guru dan pengawas sekolah di kecamatan Pujut, Lombok Tengah (Loteng) dilatih untuk membuat cerita ilustrasi dan narasi bahan bacaan anak berbasis cerita lokal, Selasa (28/2/2023). Pelatihan ini adalah upaya untuk menyikapi masih minimnya bahan bacaan untuk mendukung pembelajaran anak di kelas , khususnya yang berbasis lokal. Kegiatan yang dilaksanakan di kantor UPTD Dinas Pendidikan kecamatan Pujut tersebut merupakan kolaborasi antara dinas pendidikan Kab. Loteng, Universitas Mataram (UNRAM), dan Konsorsium NTB Membaca (KNTBM) dengan dukungan INOVASI.

“Jadi ini pelatihan membuat ilustrasi dan cerita untuk buku anak khususnya untuk bacaan anak di level pemula untuk belajar membaca. Untuk menyediakan buku bacaan yang dibuat sendiri oleh guru dengan karakter yang dekat dengan anak,” Ujar perwakilan Konsorsium NTB Membaca (KNTBM) selaku pemateri, Azhar Zaini.

Bahan bacaan anak berbasis lokal yang dimaksud diantaranya adalah karakter yang dekat dengan anak atau yang dikenali oleh anak seperti Nyale atau cacing laut. Bahan bacaan berbasis lokal seperti itu selama ini tidak ada yang dijual di toko. Sehingga guru diharapkan bisa menyediakan bahan bacaan yang dibuat sendiri oleh guru.

“Dan lewat pelatihan ini, kita ingin memberikan pengertian kepada guru bahwa mereka bisa membuat sendiri buku bacaan,” Lanjut Azhar Zaini.

Selain itu, bahan bacaan yang dibuat oleh guru nantinya juga disesuaikan dengan level kemampuan anak didik. Kalau bagi anak yang belum bisa membaca atau yang berada di level pemula, maka buku bacaan yang dibuat harus menggunakan kata yang mudah dipahami oleh anak. Begitu pula dengan bacaan untuk anak yang sudah mengenal huruf dan kalimat.

 

Sementara itu, salah satu peserta, Haerul Anam mengaku mengalami kesulitan di dalam menentukan karakter di dalam cerita yang akan dibuatnya terutama buku bacaan untuk anak level pemula atau yang belum bisa membaca. Meski demikian, dia mengaku kalau kegiatan tersebut sangat membantu di dalam menguatkan kapasitas guru di dalam mengembangkan bacaan berbasis lokal.

“Saya membayangkan kalau buku ini sudah terbit, kita tidak perlu lagi menggunakan buku lain karena kita sudah punya buku panduan yang sesuai dengan karakter anak didik kita,” Kata dia.