Serangkaian kegiatan dilakukan seperti penulisan artikel di media massa, gelar wicara di radio, dan puncaknya adalah acara webinar nasional pada tanggal 11 Februari 2021. Webinar bertema “Mitigasi Learning Loss untuk Mencegah Kerugian Ekonomi dan Sosial di Masa Depan Akibat PJJ Berkepanjangan” diikuti oleh 1469 peserta dari seluruh Indonesia. Pendaftar webinar 69 persen merupakan guru, 19 persen dosen perguruan tinggi, 2 persen pengambil kebijakan di daerah, dan 17 persen lainnya merupakan orang tua, mahasiswa, aktivis pendidikan, dan pegiat masyarakat.

Webinar tersebut menghadirkan narasumber Michelle Kaffenberger, peneliti Research on Improving System of Education (RISE) International dan akademisi di Blavatnik School of Government, University of Oxford, Inggris. Pembicara lain yang turut hadir, yaitu Evy Rachmawati, Redaktur Humaniora Harian Kompas; Erwin Dariyanto, Redaktur Pelaksana www.detik.com; Dr. Jero Budi Darmayasa, S.Pd., M.Pd.Si., Akademisi FKIP UBT; Fahrindha Aryanti, Guru SD IT Hidayatullah Malinau; Puji Lestari, Guru SDN TU 2 Tana Tidung; dan Warsiyah, Kepsek SDN 13 Bulu Perindu Bulungan.

Sebagai penanggap hadir H. Jamaluddin Saleh, S.Pd. ,Kadisdikbud Bulungan; Drs. Tajudin Tuwo, M.Si., Kadisdikbud Tarakan; Fureng Elisa Mou, SE., M.Si., Kadisdik Malinau; dan Jafar Sidik, SE Kadisdik Tana Tidung.

Kesimpulan dari webinar tersebut bahwa kesenjangan akses belajar, ketidakmerataan infrastruktur, dan perbedaan keterampilan pedagogis guru selama pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) merupakan beberapa faktor penyebab terjadinya learning loss.

Michelle Kaffenberger mengatakan bahwa penutupan sekolah yang sudah berlangsung lebih dari 10 bulan akibat pandemi Covid-19 telah berdampak pada menurunnya kemampuan belajar siswa secara masif. Ia pun menekankan bawah krisis penurunan kemampuan belajar ini tidak akan berhenti meskipun sekolah dibuka kembali jika tidak ada kebijakan pemulihan kemampuan belajar terlebih dahulu.