Sebanyak 150 sekolah dan madrasah terpencil di NTB, mendapat bantuan modul pembelajaran numerasi dan literasi serta buku panduan pembelajaran di tengah pandemi dari Pemerintah Australia. Penyerahan bantuan tersebut dilakukan secara virtual oleh Daniel Woods, Konselor untuk Pembangunan Manusia dari Kedutaan Besar Australia di Jakarta, dan diterima perwakilan dari enam kabupaten sasaran, Jumat (20/8). Bantuan tersebut diberikan melalui Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) Provinsi NTB.

INOVASI membantu pengadaan dan distribusi buku-buku modul pembelajaran literasi dan numerasi tersebut. Saat ini sudah ada sekitar 500 eksemplar buku-buku tersebut yang sudah dicetak dan sudah disebar ke enam kabupaten di NTB dengan rata-rata 25 SD/MI per kabupaten.

Selain mencetak buku-buku modul literasi dan numerasi, INOVASI juga akan memberikan pelatihan dan lokakarya untuk mendukung penggunaan bahan cetak ini secara efektif. Pihaknya berharap dengan tersedianya buku-buku dan pedoman ini akan berdampak positif bagi pembelajaran anak-anak di Provinsi NTB.

Pemberian bantuan buku-buku tersebut disambut gembira oleh pemerintah daerah di enam kabupaten di NTB yang mendapatkan bantuan tersebut, yakni Pemda Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Tengah, Sumbawa Barat, Dompu, dan Bima.

Pencapaian literasi dan numerasi di NTB sangat rendah sebelum pandemi COVID-19. Kondisi itu diperparah setelah terjadinya pandemi. Hal ini membuat peserta didik mengalami kesulitan dalam mengajar, terutama bagi anak-anak secara geografis berada di wilayah terpencil.

Daniel Woods sebagai perwakilan Pemerintah Australia menyampaikan bahwa kemitraan yang kuat dengan Provinsi NTB telah berjalan sejak tahun 2016 melalui program INOVASI. Bantuan ini sendiri merupakan wujud nyata dari dukungan untuk memajukan pendidikan khususnya di masa pandemi ini.

Di kesempatan yang sama, Kasubag. TU pada Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Loteng, H. Hambali, perwakilan daerah penerima bantuan mengaku sangat mengapresiasi bantuan yang diberikan Pemerintah Australia bagi kemajuan pendidikan di daerah ini. Pihaknya pun memastikan pastikan sekolah atau madrasah penerima bantuan bisa menggunakan modul secara baik dan maksimal. Sehingga bisa mempercepat kemajuan pendidikan, ditengah pandemi COVID-19.