Pak Otnel, Guru SDN 004 Mentarang Hulu, Kabupaten Malinau sangat peduli dengan kemampuan literasi anak didiknya. Mengisi waktu luangnya Pak Otnel biasanya memanggil anak-anak di lingkunganya yang tak jauh dari sekolah untuk belajar literasi sambil bermain di alam.

Tempat favorit Pak Otnel adalah pinggir sungai di desa Lung Simau. Lokasi ini sangat sejuk dan tidak begitu jauh dari tempatnya. Ia membawa tumpukan buku bacaan anak, dan kemudian membacakan buku cerita kepada anak-anak yang datang mengikutinya ke tepi sungai.

Pak Otnel biasanya memilih buku bacaan yang berhubungan dengan lingkungan atau aktifitas tertentu agar anak lebih tertarik dan sekaligus juga dapat meningkatkan daya pikirnya tentang hal-hal yang ada di dalam buku. Contohnya adalah buku berjudul Memancing, karya Ibu Ratna. Anak-anak suka dengan buku ini karena mereka mendapatkan gambaran dari apa yang biasanya orang-orang di sekitar mereka lakukan yaitu memancing.

 

 

“Anak-anak suka sekali kalau saya membacakan buku cerita. Mereka berkumpul dan bergembira ria. Sambil bermain mereka belajar bersama. Anak-anak adalah aset masa depan. Dengan beragam kegiatan yang positif saya berharap anak-anak desa Lung Simau dapat menjadi orang yang cerdas dan mampu mengembangkan daerahnya nanti.”

Pak Otnel adalah salah satu penerima manfaat Program Remote Area di Kabupaten Malinau yg difasilitasi oleh INOVASI (Program Kemitraan Pemerintah Australia-Indonesia) bersama Dinas Pendidikan Kabupaten Malinau. Tak heran ia pintar memilih buku bacaan yang tepat dan dapat menarik perhatian anak ketika membacakan buku cerita.

Sebagai seorang guru di remote area, Bapak Otnel merasa bahwa kemampuan literasi anak-anak di sekolahnya masih kurang. Hal ini ia rasa karena keterbatasan waktu belajar di sekolah dan kebiasaan anak itu sendiri yang kurang membudayakan kebiasan membaca di rumah.

Itulah sebabnya Pak Otnel berinisiatif melakukan kegiatan literasi di luar waktu sekolah. Ia senang karena respon anak-anak dan orang tua terkait hal ini sangat baik. Biasanya Pak Otnel mengajak anak-anak belajar di tepian sungai atau di bawah pepohonan rindang dengan suasana yang sejuk dan menyegarkan. Biasanya ada sekitar 8-15 anak yang menikmati kegiatan literasi bersamanya. Kegiatan ini ia lakukan setiap sore hari kecuali cuaca sedang buruk atau ia ada kesibukan lainnya.

Pak Otnel adalah guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang telah dilatih tentang penilaian diagnostik membaca dan 5 tahapan membaca. Sebagai dukungan untuk aktifitasnya, INOVASI memberikan 17 judul buku bacaan anak Kaltara sejumlah 54 eksemplar dan buku bacaan berjenjang terbitan Yayasan Literasi Anak Indonesia (YLAI) sebanyak 15 eksemplar.  Upaya ini untuk memberikan layanan terbaik bagi penguatan program literasi bagi anak-anak di wilayah pedalaman.

Menurut Pak Otnel kendala saat ini terkait peningkatan kemampuan literasi anak adalah kurangnya buku bacaan anak di remote area. Meskipun sudah ada bantuan dari berbagai pihak seperti Kemendikbudristek, INOVASI dan lain sebagainya, akan jauh lebih baik jika semakin banyak buku bacaan anak yang ada agar anak-anak tidak bosan.

Pak Otnel berharap akan ada banyak lagi kegiatan pelatihan untuk guru-guru seperti dirinya. Dengan beragam kegiatan pelatihan yang diberikan dapat memberikan wawasan lebih untuk guru ketika mengajar siswanya sekaligus menjadi pemacu semangat untuk aktif bergerak meningkatkan kemampuan literasi anak-anak di remote area.