Buku cerita menjadi penolong Thomas Kelvin di masa pandemi COVID-19. Kelvin memiliki kebutuhan khusus yang menyebabkan Ia lamban belajar (slow learner). Namun berkat buku-buku cerita anak yang rutin dipinjamkan sekolah kepadanya, Kelvin bisa menamatkan sekolah dasar. Widyawati, ST, Guru Kelas 6 SDN 005 Tana Tidung, Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara menuliskan pengalamannya itu melalui kanal gurutanatidung.id (link)

Widyawati dikenal sebagai guru yang sabar, baik hati, dan tekun. Dalam tulisan panjang bertajuk Buku Cerita Penolong Kelvin (2022), Bu Widyawati menceritakan manfaat buku cerita anak. Buku cerita anak tidak hanya ampuh untuk memicu minat membaca, tetapi juga bisa menjadi alat belajar yang dasyhat bagi anak berkebutuhan khusus. Contohnya Thomas Kelvin.

 

Widyawat menulis Kelvin lahir di Rian pada 22 Juli 2008. Ia bersekolah di SDN 005 Tana Tidung, Desa Kapuak, Kecamatan Muruk Rian Kabupaten Tana Tidung, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Dari cerita keluarga, Kelvin pernah demam tinggi dan kecelakaan saat masih kecil. Kepalanya terbentur keras. Sejak demam itu kemampuan Kelvin menurun. Ia menjadi lamban untuk menangkap informasi. Susah berkonsentrasi. Sulit berkomunikasi. Jika ditanya terus-menerus, Ia menjadi panik dan tangannya berkeringat. Orangtua Kelvin mengakui anaknya termasuk lamban belajar (slow leaner).

Dengan kondisi seperti ini, Kelvin menghadapi banyak tantangan belajar. Ketika duduk di Kelas 2, Kelvin baru bisa naik kelas setelah 2 tahun. Kelvin tidak mampu mengulang nama huruf yang dibacakan guru. Hal ini terjadi mulai kelas 1 sampai kelas 4.

 

 

Awalnya saya mencoba membantu Kelvin seperti siswa lain. Saya mengirimkan lembar aktivitas siswa (LAS) kepada orangtua Kelvin. Harapan saya, orangtua Kelvin bisa membantunya mengerjakan LAS itu. Ternyata harapan saya meleset, Kelvin tidak pernah sekalipun mengembalikan LAS yang saya kirim. Ia bahkan tidak pernah mengerjakan LAS-LAS itu. Saya mulai khawatir Kelvin akan tertinggal semakin jauh.

Pelan-pelan saya membimbing Kelvin membaca buku cerita. Kami menggunakan buku cerita bergambar dengan teks pendek. Kegiatan ini kami lakukan berulang-ulang. Jika saya tidak berkunjung ke rumah Kelvin, kegiatan membaca dilakukan oleh orangtua. Bahkan adik Kelvin yang duduk sekarang duduk di kelas IV SD, ikut membantu Kelvin membaca. Kelvin senang sekali membaca buku cerita.