Dalam rangka penyusunan rancangan awal RPJMD 2021-2026, Bappeda dan Dinas Pendidikan Kabupaten Sumba Barat bekerja sama dengan INOVASI mengelar lokakarya pada 18-19 Maret 2021. Kegiatan yang dilaksanakan di Aula kantor Bappeda Kabupaten Sumba Barat ini adalah kelanjutan dari serial lokakarya yang telah dilakukan sebelumnya.
Kepala Dinas Pendidikan Sumba Barat, Sairo Umbu Awang, saat memberikan sambutan berharap agar lokakarya yang dilaksanakan bisa memberikan dampak terhadap pendidikan di kabupaten Sumba Barat. Menurutnya, kemajuan kabupaten dilihat dari kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat. Bagi Umbu Awang, lokakarya penetapan rancangan awal RPJMD bidang pendidikan ini akan memberikan arah pendidikan selama lima tahun ke depan sejalan dengan masa administrasi bupati dan wakil bupati terpilih.
“Saya berharap Bapak dan Ibu yang hadir pada kesempatan ini bisa menetapkan rancangan awal RPJMD bidang pendidikan dengan menetapkan indikator-indikator utama yang bisa diukur untuk kemajuan pendidikan di Kabupaten Sumba Barat,” jelas Awang.
Sementara itu, Kepala Bappeda Kabupaten Sumba Barat, Titus Diaz Liurai, mengaku pelibatan INOVASI dalam serial lokakarya penyusunan RPJMD bidang pendidikan ini tak lepas dari pengalaman dan kontribusi INOVASI pada pendidikan di Pulau Sumba khususnya di Kabupaten Sumba Barat. Menurutnya, INOVASI telah membuktikan pendekatan yang betul-betul bisa menemukan akar persoalan pendidikan sehingga diharapkan agar RPJMD yang tengah dipersiapkan bisa benar-benar merefleksikan permasalahan pendidikan sebenarnya dan agar program-program yang diusulkan lebih tepat sasaran.
“Perumusan rancangan awal RPJMD (yang berbasis bukti) akan sangat memudahkan kita untuk menetapkan arah pembangunan khususnya bidang pendidikan ke depannya. Sebagai program yang telah bekerja di Sumba sejak 2017, INOVASI memiliki pengalaman dan ekspertis yang berharga sehingga kami mengandeng INOVASI sebagai mitra pemerintah dalam menyusun arah pembangunan pendidikan,” jelas Titus di kantornya.
Senada dengan itu, perwakilan INOVASI yang turut hadir di kantor Bappeda, Mus Mualim, menyampaikan bahwa dalam penyusunan RPJMD, data dilapangan perlu diperhatikan agar bisa merumuskan kebijakan yang sesuai. “Kita harus perhatikan data di lapangan, menganalisisnya lalu merumuskan kebijakan dan menetapkan indikator rencana kerja. Dengan demikian, RPJMD yang kita susun bisa lebih terarah dan kontekstual,” kata Spesialis Sistem dan Kebijakan INOVASI NTT ini.
Sementara itu, Ketua Komisi C, Lukas Lebu Gallu dan Sekretaris Komisi C, Dominggus Bayo DPRD Sumba Barat saat kegiatan lokakarya berharap agar pemerintah serius memperhatikan pendidikan Sumba Barat dan termasuk di dalamnya kesejahteraan para guru. Selain itu, pembangunan dan pemanfaatan mess guru agar menjadi fokus pemerintah. Bagi mereka yang duduk di divisi DPRD yang membidangi pendidikan, seharusnya anggaran yang sudah dialokasikan bisa dimaksimalkan untuk kemajuan pendidikan di kabupaten Sumba Barat.