Terjadinya pandemi Covid-19 telah mempengaruhi sebagian besar kegiatan pelayanan publik oleh pemerintah, termasuk sektor pendidikan. Berdasarkan Surat Edaran Menteri Pendidikan Nomor 4 Tahun 2020, seluruh sekolah di Indonesia diatur untuk melaksanakan Belajar dari Rumah. Dengan kondisi ini, guru dihadapkan pada tantangan untuk dapat mengelola pembelajaran yang efektif di rumah. INOVASI berupaya merespon cepat kondisi pendidikan saat ini dengan berkontribusi memberikan dukungan bagi guru dan orang tua demi kelangsungan belajar anak-anak yang duduk di sekolah dasar kelas awal (kelas 1, 2, dan 3). Sejumlah kegiatan pembelajaran yang bermakna telah dikembangkan INOVASI melalui Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai upaya membantu guru serta orang tua dalam mendukung kegiatan belajar anak di rumah saat pandemi. Berbagai LKS tersebut terdiri dari LKS dengan materi terkait Literasi, Numerasi, Pendidikan Karakter, dan Psikoedukasi yang dirancang untuk dapat digunakan dengan mudah, baik oleh orang dewasa yang masih perlu mendampingi anak, maupun bagi anak yang telah dapat menggunakannya secara mandiri.


SDN Sapikerep 3 Kabupaten Probolinggo berada di Desa Sapikerep yang terletak di daerah puncak pegunungan Bromo di Jawa Timur. Untuk menuju ke desa tempat sekolah ini berada, sang Kepala Sekolah, Syaiful Anwar, M.Pd, harus menempuh jalan berlumpur yang hanya bisa dilalui motor trail sejauh 7 km. Jarak sekolah ini sendiri dari pusat Kabupaten Probolinggo adalah sekitar 100 km.

Desa terpencil Sapikerep hingga saat ini belum semua wilayahnya mendapatkan aliran listrik. Bila ada itupun karena warga desa membeli genset demi mendapatkan aliran listrik. Sinyal ponsel juga tak ada sama sekali di daerah tersebut. Situasi ini tentu membuat kegiatan pembelajaran dari rumah (BDR) secara daring maupun melalui siaran di TVRI praktis tak mungkin dilakukan di sekolah ini.

Atas dasar inilah Syaiful memutuskan agar siswa tetap masuk sekolah setiap hari Senin dengan menerapkan physical distancing atau menjaga jarak selama di sekolah. Biasanya guru akan memberikan tugas pada siswa di hari Senin saat mereka masuk sekolah. Tugas tersebut pun disiapkan untuk dapat dikerjakan siswa di rumah selama seminggu. Pada hari Senin depannya, siswa akan kembali ke sekolah dan membawa serta tugas yang sudah mereka kerjakan, dan mereka pun akan kembali mendapatkan tugas baru.

Sekolah yang dipimpin Syaiful adalah salah satu sekolah yang turut memanfaatkan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dikembangkan INOVASI. Menurut Syaiful, LKS tersebut sangat membantu guru dalam memberikan tugas-tugas kepada siswa.

“Seluruh LK INOVASI kami gunakan dan sangat membantu kami dalam memberikan tugas kepada siswa selama pandemi ini berlangsung. Siswa sebenarnya bingung mengapa mereka harus sekolah seminggu sekali. Ini karena informasi dan berita di luar tentang Covid-19 tidak sampai di tempat ini,” terang Syaiful

Tentu ada tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan kegiatan pembelajaran di situasi saat ini. Misalnya karena karena keterbatasan printer atau mesin fotokopi. Namun hal ini tidak menyurutkan semangat para guru. Ada saja cara yang mereka upayakan, misalnya guru memberikan tugas di papan tulis untuk disalin siswa. Siswa lalu akan mengerjakan tugas tersebut di rumah selama seminggu.