Pada bulan Juli 2021, sebanyak 20 orang guru dari Kabupaten Malinau dan Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara (Kaltara) berhasil terpilih menjadi peserta penulisan dan pembuatan buku cerita anak berbasis kisah lokal. Naskah yang mereka ajukan berhasil meraih skor tertinggi. Pemilihan naskah terbaik dilakukan oleh tim yang terdiri dari perwakilan dinas pendidikan, LITARA, INOVASI dan CSR PT Baramulti Adiperdana. Program pembuatan buku cerita anak berbasis konten lokal ini merupakan program kemitraan yang didukung program INOVASI dan dilaksanakan oleh Yayasan Litara Bandung.

Manajer INOVASI Kaltara Handoko Widagdo, Selasa (27/7) mengatakan minat membaca anak-anak di Kaltara sangat tinggi. Hanya saja anak sering tidak mendapatkan buku yang menarik minatnya. Hasil Survei Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (SIPPI) yang dilakukan INOVASI 2017 menemukan, 84,76 persen anak mengaku suka membaca. Namun dari sisi jenis buku yang sering dibaca anak, ternyata 67.91 persen masih didominasi buku paket pembelajaran. Hanya sekitar 13.21 persen yang membaca buku cerita, 1.77 persen buku pengetahuan dan sisanya membaca komik, majalah serta buku lainnya. “Survei kami ini melibatkan 540 siswa di 20 SD di Bulungan dan Malinau. Dari sana kita temukan, siswa umumnya hanya membaca buku paket pembelajaran. Itu terjadi karena hanya buku paket yang tersedia di sekolah, sedangkan buku-buku yang mampu membangkitkan rasa ingin tahu anak, masih kurang,” tambahnya.

Pembuatan buku cerita berbasis konten lokal diharapkan mampu menghasilkan penulis buku anak yang handal di setiap kabupaten. Pengalaman dari kegiatan ini nantinya, bisa digunakan untuk menghasilkan lebih banyak buku cerita anak berbasis budaya lokal. Selain itu para penulis bisa menjadi pelatih dan mentor bagi calon penulis buku anak baru lainnya.

Implementasi program kemitraan penulisan buku cerita anak ini, dilakukan secara partisipatif. INOVASI melalui LITARA bertanggungjawab melatih para penulis yang memenangkan sayembara. Pelatihan dan pendampingan dilakukan sampai peserta menghasilkan dummy (desain matang) buku cerita anak yang mengikuti standar internasional. Format buku yang dihasilkan mengambil bentuk Buku Besar (Big Book).

Sedangkan biaya penggandaan buku cerita anak nantinya akan ditanggung oleh pemerintah daerah dan swasta. Di Kabupaten Malinau, PT Baramulti Adiperdana berkomitmen membiayai pengadaan buku melalui program CSR. Sedangkan di Kabupaten Tana Tidung ditanggung APBD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.