Pada bulan Juli 2021, sebanyak 12 orang guru dari Kabupaten Malinau dan Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara (Kaltara) berhasil terpilih menjadi peserta penulisan dan pembuatan buku cerita anak berbasis kisah lokal. Program pembuatan buku cerita anak berbasis konten lokal ini merupakan program kemitraan yang didukung program INOVASI dan dilaksanakan oleh Yayasan Litara Bandung, bekerja sama dengan dinas pendidikan kedua kabupaten.

Adapun karya-karya yang berhasil diterbitkan dari Kabupaten Tana Tidung berjudul; Bayoi, Buah Misterius, Lihat Rambutku, Memancing, Memasang Bubu, dan Memata. Sementara dari Malinau, buku-buku yang diterbitkan berjudul; Garam Gunung, Mencari Lempesu, Panen Rotan, Panen Iraw, Perkedel Ikan Bubuk, dan Topi Jena.

Manajer INOVASI di Kaltara Handoko Widagdo, mengatakan minat membaca anak-anak di Kaltara sangat tinggi. Hanya saja anak sering tidak mendapatkan buku yang menarik minatnya. Hasil Survei Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (SIPPI) yang dilakukan INOVASI 2017 menemukan, 84,76 persen anak mengaku suka membaca. Namun dari sisi jenis buku yang sering dibaca anak, ternyata 67,91 persen masih didominasi buku paket pembelajaran. Hanya sekitar 13,21 persen yang membaca buku cerita, 1,77 persen buku pengetahuan dan sisanya membaca komik, majalah serta buku lainnya. “Survei kami ini melibatkan 540 siswa di 20 SD di Bulungan dan Malinau. Dari sana kita temukan, siswa umumnya hanya membaca buku paket pembelajaran. Itu terjadi karena hanya buku paket yang tersedia di sekolah, sedangkan buku-buku yang mampu membangkitkan rasa ingin tahu anak, masih kurang,” tambahnya.

Proses dan pelatihan buku cerita berbasis konten lokal diharapkan mampu menghasilkan penulis buku anak yang handal di setiap kabupaten. Pengalaman dari kegiatan ini nantinya, bisa digunakan untuk menghasilkan lebih banyak buku cerita anak berbasis budaya lokal. Selain itu, para penulis bisa menjadi pelatih dan mentor bagi calon penulis buku anak baru lainnya.

Implementasi program kemitraan penulisan buku cerita anak ini, dilakukan secara partisipatif. INOVASI melalui LITARA bertanggungjawab melatih para penulis yang memenangkan sayembara. Pelatihan dan pendampingan dilakukan sampai peserta menghasilkan dummy (desain matang) buku cerita anak yang mengikuti standar internasional. Format buku yang dihasilkan mengambil bentuk Buku Besar (Big Book).

Sedangkan biaya penggandaan buku cerita anak nantinya akan ditanggung oleh pemerintah daerah dan swasta. Di Kabupaten Tana Tidung pengadaan akan ditanggung oleh APBD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Sedangkan di Kabupaten Malinau, PT Baramulti Adiperdana berkomitmen membiayai pengadaan buku melalui program CSR.

Baca semua buku cerita karya para guru di Kalimantan Utara dengan klik gambar di bawah ini!