Pertama-tama, kardus ia potong pada satu sisi, kemudian di atasnya ia beri styrofoam. Pada ujung kardus ia tempelkan gelas plastik bekas. Lembaran styrofoam tersebut kemudia ia pasangi jarum pentul. Selanjutnya ia pun membuat bola kecil dari kertas bekas yang ia bentuk menjadi bulat dan ia rekatkan menggunakan lem. Selanjutnya, ia pun menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk siswa dalam lembaran-lembaran kertas. Dalam permainan tersebut, siswa pun wajib menjawab pertanyaan tersebut dalam selembar kertas.

Bagi siswa yang mampu menjawab pertanyaan, Mahmudah akan memberikan reward tanda bintang atau pun hadiah kecil dalam bentuk jajanan ringan / permen.

Cara bermainnya cukup mudah, siswa tinggal menggelindingkan bola dari atas melewati rintangan-rintangan jarum pentul hingga jatuh kebawah masuk ke salah satu gelas. Selanjutnya siswa mengambil kertas di dalam gelas yang sudah Mahmudah siapkan dan membacakan keras-keras di depan teman-temannya.

Beberapa pertanyaan yang ia buat misalnya:

  1. Berikan contoh pengalamanmu di sekolah?
  2. Sebutkan dan tuliskan bunyi sila dalam Pancasila?
  3. Jelaskan bagaimana suasana di pegunungan?
  4. Jelaskan bagaimana suasana di desa?


“Setelah membacakan pertanyaan yang mereka temukan, siswa pun dapat langsung menjawab lalu disambung dengan kegiatan menuliskan jawabannya dalam selembar kertas,” cerita Mahmudah.

Untuk waktu pelaksanaannya, kegiatan belajar sambil bermain ‘Harta Karun Ajaib’ ini biasanya Mahmudah lakukan pada pagi hari menjelang pelajaran, atau di siang hari menjelang waktu pulang sekolah demi untuk menstimulasi siswa berliterasi.

Menurut Mahmudah, siswa-siswanya sangat antusias mengikuti permainan ini, selain kemampuan siswa membuat kalimat menjadi lebih baik melalui permainan ini, siswa pun terpacu untuk berpartisipasi demi untuk mendapatkan reward atau hadiah.