Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep menggelar Diseminasi Hasil Monitoring dan Evaluasi Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Tahun Ajaran 2022-2023 pada Sekolah Dasar, di Gedung Pertemuan HK, Rabu (30/08/2023). Dalam kegiatan tersebut menghadirkan Tim pendampingan dari Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan (PSKK) Universitas Gajah Mada (UGM) bekerja sama dengan Tim Inovasi Jawa Timur dan Tim Inovasi Kabupaten Sumenep, serta perwakilan dari Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) dan para Pengawas SD dengan total peserta 53.

Beberapa rekomendasi yang dihasilkan dalam Diseminasi Hasil Monitoring Evaluasi IKM Tahun Ajaran 2022-2023 pada Sekolah Dasar di Kabupaten Sumenep, dipilih sebagai prioritas oleh pengawas maupun K3S, sehingga menjadi sebuah rekomendasi yang baik untuk pelaksanaan program Dinas Pendidikan.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Agus Dwi Saputra, S.Sos, M.Si, melalui Sekretarisnya, Sunaryanto, S.STP., M.Si, mengungkapkan, dari hasil pendataan dan survei yang telah dilakukan Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) menjadi PR bersama atas kondisi riil dari jawaban para kepala sekolah dan guru SD.

“Dari hasil survei yang dilakukan ini nantinya untuk bahan dalam mengambil kebijakan terkait program yang harus kita laksanakan,” ujarnya pada pembukaan Kegiatan Diseminasi Hasil Monev IKM tersebut.

Diakui pula, jika hasil riil dari kegiatan survei tersebut agar semua bisa memperbaiki diri, terutama atas hasil pengalaman guru dan kepala sekolah untuk meningkatkan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).

“Tim ME ini tidak boleh berhenti disini, namun kolaborasi dengan pengawas menjadi sangat penting, Perlu ada peningkatan kolaborasi sesuai kapasitas dan tupoksi guru, kepala sekolah maupun pengawas di masing-masing kecamatan untuk terus dimaksimalkan,” tandasnya.

Dari temuan hasil survey implementasi kurikulum Merdeka tersebut, Tim ME mengeluarkan rekomendasi, 5 diantaranya disepakati menjadi prioritas sebagai berikut:

  1. Mendorong peran DINAS, BBPMP, dan sekolah penggerak untuk memfasilitasi pelatihan dan pengimbasan terkait dengan perencanaan berbasis data
  2. Mendorong peningkatan partisipasi Kepala Sekolah dan Guru dalam pelatihan IKM
  3. Mendorong peran DINAS dan komunitas belajar untuk menyelenggarakan pelatihan analisis CP dan penyusunan TP-ATP maupun asesmen
  4. Mendorong Kepala Sekolah untuk membangun sistem mekanisme refleksi hasil pembelajaran dan asesmen dengan melibatkan berbagai pihak
  5. Peningkatan upload aksi nyata Kepala Sekolah dan Guru