Keprihatinan akan kondisi literasi siswa mendorong ibu Hj. Sahariawati, kepala sekolah SDN 33 Mataram untuk melakukan terobosan baru di sekolah. Ibu Hj. Sahariawati menjabat sebagai pelaksana tugas kepala sekolah dan baru mulai menjalankan perannya 1,5 tahun lalu. Namun dalam rentang waktu itu ia mendapati tantangan, bahwa masih ada anak-anak kelas tinggi di sekolahnya yang ternyata belum bisa membaca. Kondisi semakin mengkhawatirkan di masa pandemi ini.

Dari seorang koleganya sesama kepala sekolah, ibu Hj. Sahariawati kemudian mendengar tentang dukungan pelatihan peningkatan keterampilan guru dalam mengajar literasi dan numerasi yang diberikan oleh program INOVASI dan lembaga penggiat literasi, Begibung. Guru-guru di SDN 15 Mataram beberapa waktu sebelumnya sudah mendapatkan pelatihan serupa.

Kenapa sekolah Ibu saja yang dilatih?, kami juga mau,” tutur Ibu Hj Sahariawati menirukan koleganya sambil tersenyum.

 

 

Ibu Hj. Sahariawati kemudian membangun komunikasi dengan pihak INOVASI dan Begibung. Dia mengutarakan tentang kondisi literasi sekolahnya dan berharap bisa mendapat dukungan untuk peningkatan kapasitas literasi bagi guru-gurunya. Pihak INOVASI dan Begibung menyanggupi untuk memberikan dukungan.

Pada satu kesempatan, kabar baik ini diceritakan ibu Hj. Sahariawati ke rekan-rekan kepala sekolah lain yang ada di Gugus IV dan V Selaparang kota Mataram. Tanpa diduga, sekolah-sekolah lain pun langsung menyatakan minatnya untuk ikut mendapat pembekalan. Sebab mereka juga menemukan persoalan yang sama pada murid-murid mereka, khususnya di masa pandemi ini. Bertambahnya jumlah sekolah yang tertarik untuk mendapat pembekalan ini segera dikomunikasikan dengan pihak INOVASI dan Begibung yang kemudian juga disambut baik.

Program INOVASI sendiri sejatinya tidak bermitra secara khusus dengan Dinas Pendidikan Kota Mataram. Di Provinsi NTB, INOVASI saat ini bekerja di tiga Kabupaten, yaitu Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Bima. Namun begitu, INOVASI membuka diri untuk memberi dukungan di wilayah-wilayah lain, termasuk di kota Mataram.

Pelatihan untuk guru-guru dari sejumlah sekolah di gugus IV dan V Selaparang Kota Mataram di gelar di SDN 33 Mataram pada hari Sabtu tanggal 30 Oktober 2021 lalu. Tidak kurang dari 32 guru yang berasal dari 9 sekolah dibekali tentang model pembelajaran terdiferensiasi, yaitu mengajar anak-anak sesuai dengan kebutuhan dan keadaannya. Pelatihan ini berlangsung sehari dan dibawakan oleh fasilitator-fasilitator handal dari INOVASI. Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, Bapak Drs.H. Lalu Fatwir Uzali, S.Pd., M.Pd menyempatkan hadir untuk membuka kegiatan pelatihan ini.

Para kepala sekolah berkomitmen untuk memastikan agar pelatihan ini benar-benar bisa membawa perubahan di sekolah. Untuk itu, mekanisme monitoring dalam dua pekan ke depan untuk para guru yang sudah dilatih akan lakukan dengan dukungan INOVASI dan Begibung. Nantinya juga akan ada refleksi dimana para guru bisa saling berbagi pengalaman dalam menerapkan apa yang sudah dilatihkan di sekolah masing-masing.

Replikasi model pembelajaran terdiferensiasi (berdasarkan level kemampuan) di gugus IV dan V kota Mataram ini, tidak bisa dilepaskan dari peran lembaga penggiat literasi, dalam hal ini Begibung. Beberapa waktu lalu, ketika sekolah masih ditutup, para relawan dari Begibung melakukan pendampingan literasi pada beberapa murid di SDN 15 Mataram yang mengalami kesulitan dalam hal literasi. Para relawan ini sendiri sebelumnya sudah dilatih oleh para fasilitator INOVASI. Mereka melakukan pendampingan literasi berdasarkan level kemampuan anak-anak tersebut.

Setelah beberapa pekan berjalan, pendampingan ini menunjukan hasil yang menggembirakan. Hasil pengukuran menunjukkan anak-anak mengalami kemajuan yang cukup baik. Pencapaian ini kemudian dilaporkan oleh tim Begibung ke Kepala sekolah SDN 15 Mataram yang kemudian juga meminta agar model pendampingan ini dilatihkan ke guru-guru di sekolah tersebut. Bulan oktober lalu, para guru di SDN 15 Mataram mendapat pembekalan oleh tim fasilitator INOVASI dan relawan Begibung. Cerita ini kemudian beredar ke sekolah-sekolah lain sehingga menarik minat sekolah lain untuk dilatih juga.

Dalam waktu dekat beberapa gugus lain di kota Mataram juga akan mendapatkan pelatihan yang sama. Ada tiga gugus yang sudah menyatakan tertarik untuk ikut. Jadwal kegiatannya pun sudah disepakati. INOVASI, yang telah berkomitmen untuk memberikan dukungan pada upaya-upaya peningkatan kapasitas guru dalam hal literasi dan numerasi, menyambut baik antusiasme ini dan siap untuk memberikan manfaat seluas-luasnya bagi sekolah-sekolah yang ada di kota mataram.