Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Linus Lusi, S.Pd., M.Pd, mendorong dinas pendidikan di tingkat kabupaten se-NTT untuk mempublikasikan aktivitas dan perkembangan pendidikan di daerah masing-masing. Hal ini disampaikan pada pembukaan Lokakarya 3 – Manajemen Publikasi Pembangunan Pendidikan di NTT secara daring pada Senin, 9 Agustus 2021.

Informasi perkembangan dan inovasi di bidang pendidikan yang dipublikasikan, menurut Linus, adalah bentuk akuntabilitas pemerintah kepada masyarakat yang telah mempercayakan pendidikan anak-anak kepada satuan pendidikan.

(Melalui) inovasi-inovasi yang terpublikasi, kita berikan rasa nyaman dan penghormatan kepada masyarakat karena mempercayai penuh sektor (dinas pendidikan) untuk mencerdaskan anak bangsa. Ini adalah pekerjaan besar maka saya minta benar-benar agar setiap sekolah selalu berinovasi (dalam publikasi), juga adaptif terhadap isu-isu aktual dan perubahan-perubahan di sektor pendidikan,” kata Linus.

Linus juga menjelaskan bahwa kendala geografis dan infrastruktur tidak boleh dijadikan alasan untuk tidak berinovasi, termasuk dalam upaya publikasi. “Provinsi NTT adalah provinsi kepulauan dengan penyebaran sekolah dan SDM (Sumber Daya Manusia) yang bervariasi. Kendala-kendala teknis maupun non-teknis bukan menjadi sebuah halangan untuk kita berinovasi dalam publikasi kependidikan sehingga masyarakat bisa tahu apa yang dikerjakan dinas pendidikan,” jelasnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Linus Lusi, S.Pd., M.Pd

 

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT sendiri tengah menyiapkan situs web dan media sosial khusus sebagai wadah publikasi berbagai aktivitas kedinasan. Publikasi melalui kanal-kanal tersebut, menurut Linus, penting untuk membangun citra positif institusi termasuk satuan pendidikan agar masyarakat terus mendukung upaya pembangunan pendidikan yang dilakukan.

Lokakarya ini berlangsung selama 2 hari pada Senin-Selasa, 9-10 Agustus 2021 dan diikuti oleh sekitar 50 peserta yang terdiri dari staf dinas pendidikan, staf dinas komunikasi dan informatika, guru dari sejumlah sekolah, dan relawan komunitas literasi baik di tingkat 5 kabupaten mitra INOVASI maupun di tingkat Provinsi NTT. Lokakarya ketiga ini merupakan yang terakhir dari rangkaian lokakarya manajemen publikasi pembangunan pendidikan yang dilaksanakan sejak Mei 2021.

Lokakarya perdana diadakan pada 4 Mei 2021 yang diikuti oleh setidaknya 30 pejabat di lingkup dinas pendidikan dan dinas komunikasi dan informatika di lima kabupaten mitra INOVASI dan Provinsi NTT, termasuk kepala dinas, sekretaris, dan kabid terkait. Lokakarya perdana bertujuan membangun kesadaran para pengambil kebijakan di OPD terutama di dinas pendidikan terkait pentingnya manajemen publikasi pembangunan pendidikan di lingkup dinas pendidikan hingga pada satuan pendidikan. Pada kesempatan ini, Direktur Eksekutif ID COMM (Indonesia Communications), sebuah perusahaan kehumasan dan komunikasi, Sari Soegondo hadir membagikan 15 tahun pengalamannya mengelola komunikasi berbagai perusahaan dan organisasi. Wakil Ketua APPRI (Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia) menjelaskan mengapa menajemen publikasi itu penting dan bagaimana institusi pemerintah bisa memulai dan melakukannya.

Peserta lokakarya mendapat panduan pembuatan situs web berbasis WordPress yang disampaikan oleh A. Sofalul Khazari, perwakilan Niagahoster, sebuah perusahaan penyedia domain dan penginangan (hosting) situs web. Untuk sesi situs web ini, INOVASI mengundang 2 orang perwakilan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tana Tidung, Provinsi Kalimantan Utara untuk berbagi praktik baik pengelolaan situs web dinas pendidikan terkait. Kasi Peningkatan Mutu Pendidikan, Diana, M.Pd. memaparkan latar belakang pembuatan situs web Dinas Pendidikan Kabupaten Tana Tidung. Dirinya pun mengaku bahwa pada awalnya tidak ada anggaran untuk pembuatan situs web tersebut. Sementara Musakkir, M.Pd., staf Kurikulum dan Pengembangan Bahan Ajar yang mengelola 3 situs web Dinas Pendidikan Kabupaten Tana Tidung, menjelaskan fungsi masing-masing situs web tersebut dan bagaimana proses publikasi yang dilakukan. Ia pun mengamini apa yang disampaikan oleh Diana bahwa semuanya dikerjakan secara mandiri oleh tim Dinas Pendidikan Kabupaten Tana Tidung.

Sementara itu, Hironimus Sugi, Manajer Program INOVASI NTT menekankan bahwa agar lokakarya ini diikuti dengan langkah nyata. “Tak kalah penting adalah kita melaksanakan apa yang sudah dipelajari pada lokakarya ini sesuai dengan peran dan kapasitas kita masing-masing,” harapnya. Hiro menambahkan bahwa apa yang dilakukan oleh dinas pendidikan di daerah lain menunjukkan dinas pendidikan di Provinsi NTT juga mampu melakukannya. “Kita pasti bisa jika mau mencoba,” serunya.

Pada sesi penutupan, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi NTT, Drs. Aba Maulaka menghimbau kepada peserta dan dinas pendidikan di setiap kabupaten dan provinsi agar menggunakan media komunikasi seperti situs web dan media sosial secara bijaksana, bertanggung jawab, dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. “Tidak cukup hanya dengan cakap tetapi juga harus bijak dalam menggunakan ruang digital. Pengelolaan media komunikasi termasuk situs web, diatur dalam Undang-Undang No.14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik. Silakan (OPD) pedomani,” kata Aba.

Ia juga berharap agar dinas pendidikan dan dinas komunikasi dan informatika baik di tingkat kabupaten maupun Provinsi NTT membangun koordinasi dan sinergi agar upaya manajemen publikasi pembangunan pendidikan ini berjalan dengan baik.