Sorong, yang terletak di Papua bagian barat, memiliki hutan yang lebat dan laut yang indah. Di dalamnya, hidup bermacam-macam hewan dan tumbuhan. Salah satu suku di Sorong, suku Moi Kelim, yang tinggal di Kampung Malaumkarta pun melindungi alam tersebut dengan tradisi sasi egek. Tradisi ini melarang warga mengambil hasil alam dalam waktu tertentu, baik di darat maupun di laut. Bagaimana penerapan sasi egek di hutan dan laut Sorong? Apakah suku Moi Kelim dapat hidup berkecukupan dengan adanya larangan ini?

Anda dapat menemukan jawabannya di buku Tradisi Egek di Malaumkarta. Buku ini merupakan buku non-teks penunjang Pendidikan Perubahan Iklim, hasil kolaborasi Yayasan Literasi Anak Indonesia (YLAI) dan INOVASI.

Baca seluruh cerita tersebut pada link berikut ini:

Tradisi Egek di Malaumkarta

Selamat membaca!